Tragedi Lion Air JT610 dan Mimpi-mimpi Tak Sampai

Tragedi Lion Air JT610 dan Mimpi-mimpi Tak Sampai
Kumpulan foto keluarga dan korban Lion Air JT 610. [Suara.com]

Gaji Pertama untuk Putri

Deryl Fida Febrianto tampil meyakinkan saat memasuki badan burung besi bernomor punggung JT 610 milik perusahaan Singa Merah tersebut, Senin 29 Oktober pagi.

Setelah duduk di kursi penumpang, Deryl masih sempat mengaktifkan ponselnya. Ia menghubungi sang istri yang berada di Surabaya, Jawa Timur.

Luthfiayani Eka Putri, perempuan berusia 23 tahun, adalah sosok yang baru dinikahi Deryl dua pekan lalu, Senin 15 Oktober.

Deryl lantas mengirimkan pesan singkat agar Putri mengetahui dirinya sudah berada di dalam pesawat. Ia juga mengirimkan fotonya yang memakai masker, tengah duduk manis di bangku penumpang.

Setelahnya, Putri tak lagi mendapat pesan dari Deryl. Lion Air JT 610 yang membawa suaminya ke Pangkal Pinang untuk mencari nafkah sudah lepas landas.

“Ini kali pertama Deryl berangkat kerja, dan kali pertama Deryl mendapat pekerjaan. Senin hari ini (kemarin), seharusnya ia sudah bertugas di kapal kargo yang sedang bersandar di Pangkal Pinang,” tutur Didik Setiawan, orang tua Deryl.

Kediaman Shella, salah satu warga Taman Grisenda Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi korban kecelakaan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta- Pangkal Pinang jatuh di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi. (Suara.com/ Umay Saleh)

Kediaman Shella, salah satu warga Taman Grisenda Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara menjadi korban kecelakaan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 tujuan Jakarta- Pangkal Pinang jatuh di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi. (Suara.com/ Umay Saleh)

Halaman :

#Korban Lion Air

Index

Berita Lainnya

Index