Cara Menjaga Lisan Saat Marah Seperti yang Diajarkan Rasulullah

Cara Menjaga Lisan Saat Marah Seperti yang Diajarkan Rasulullah
ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Manusia memang tidak luput dari kesalahan, apalagi ketika emosi yang tidak terkontrol. Pasti sering terjadi perkataan yang tidak menyenangkan hati.

Banyak yang tersakiti akibat perkataan yang kita ucapkan baik disengaja maupun tidak disengaja. Bahkan bukan hanya ketika emosi saja, orang yang tidak emosi pun bisa menyinggung perasaan orang lain.

Rasulullah SAW. bersabda yang artinya:

”Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia baik atau diam, barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya”. (Bukhari no 6018, Muslim no. 47)

Dalam hadis diatas kita telah mengetahui, bahwa orang yang beriman ialah orang yang bisa menjaga lisan atau perkataannya, jika ia tidak bisa berkata baik maka sebaiknya ia diam. Bukan hanya perkataan saja yang dibahas di hadis ini melainkan kita juga harus memuliakan tetangga dan tamu. Masya allah, ajaran agama islam sungguh sangat sempurna. Berbanggalah kalian karena termasuk bagian dari umat islam.

Dilansir laman Islampos, berikut tips dari Rasulullah SAW untuk menjaga lisan saat sedang marah:

1. Membaca Ta’awudz. Rasulullah SAW. Bersabda “Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A’udzu billah minasy syaithaanir rajim.”( HR. Bukhari Muslim).

2. Berwudhu. Rasulullah SAW. bersabda,“kemarahan itu dari setan, sedangkan setan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah  berwudhulah.”( HR. Abu Daud).

3. Mengubah Posisi. Dalam hadis dikatakan, "kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah.”(HR. Ahmad)

4. Diam. Dalam sebuah hadits dikatakan, “Ajarilah (orang islam), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marahmaka diamlah.” (HR. Ahmad).

5. Bersujud. Artinya salat sunah minimal dua rakaat. Dalam sebuah hadits dikatakan “Ketahuilah, sesungguhnya marh itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barang siapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud).” (HR. tirmidzi).

Halaman :

#Khazanah

Index

Berita Lainnya

Index