Vaksin Palsu yang Ditangkap di Pekanbaru Sangat Berbahaya

Vaksin Palsu yang Ditangkap di Pekanbaru Sangat Berbahaya
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO, PEKANBARU - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menyatakan bahwa tersangka pengedar serum palsu yang diungkap jajaran kepolisian tidak profesional.

"Contohnya bungkus serum tetanus atau Biosat tapi kertas petunjuk serum ular. Mereka tidak profesional," kata Kepala Seksi Pemeriksaan BBPOM Pekanbaru, Veranika Ginting, Rabu.

Sementara itu, dia turut mengemukakan bahwasanya dampak yang ditimbulkan serum palsu tersebut cukup besar. Seperti misalnya seseorang yang terinfeksi tetanus dan penyakitnya terancam memburuk, sementara korban diberikan serum palsu yang sama sekali tidak bereaksi.

"Dengan begitu, bisa saja seseorang itu meninggal dunia. Resiko cukup tinggi tergantung kondisi pasien," jelasnya.

Lebih jauh, dia mengatakan bahwasanya tersangka pengedar serum palsu tersebut menangguk untung yang cukup besar.

Ia menggambarkan, untuk satu botol serum palsu, tersangka yang butuh modal Rp2.000. Menurutnya, modal itu hanya dibutuhkan untuk membeli botol yang kemudian diisi cairan.

"Kemudian, satu botolnya dia jual Rp60.000 hingga Rp70.000. Sangat besar keuntungannya," jelasnya dilasnir dari antarariau.

Untuk itu, dia berharap polisi terus mengembangkan kasus ini terutama setelah yang tertangkap baru petugas marketing.

 

Sumber : Faktariau

Halaman :

Berita Lainnya

Index