Pasien ISPA Akbita Kabut Asap di Bengkalis Didominasi Anak-anak

Pasien ISPA Akbita Kabut Asap di Bengkalis Didominasi Anak-anak
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO, BENGKALIS - Dalam 4 hari terakhir, jumlah pasien akibat kabut asap di wilayah Kabupaten Bengkalis, Riau terus meningkat. Tercatat dalam rekap data laporan penanggulangan kabut asap, Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, Senin (29/8/2016) ada 170 pasien.

Sementara pada 26 Agustus 2016 hanya 50 pasien dan 27 Agustus 2016 hanya 102 pasien. Mayoritas dari data yang ada pasien terbanyak itu penderita Inveksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). Selanjutnya iritasi kulit, iritasi mata, pneumonia dan asma.

Kepala Dinas Kesehatan Bengkalis, Mohammad Sukri melalui Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Lingkungan, Irawadi menjelaskan peningkatan pasien dari hari ini mencapai 50 persen dari data 2 hari lalu.

"Pasien ISPA anak usia 0 sampai 17 tahun ada 92 jiwa, usia 18 sampai 50 tahun itu 47 jiwa dan lansia sekitar 41 jiwa. Dari 5 jenis penyakit diakibatkan kabut asap ini, ISPA masih terbanyak dibandingkan Pneumonia, asma, iritasi mata dan iritasi kulit. Mulai merekap data tanggal 26 Agustus lalu, jumlah dampak kabut asap ini memang terus meningkat," ujar Irawadi.

Disebutkannya, data yang tercatat merupakan laporan dari 16 puskesmas se Kabupaten Bengkalis.

"4 puskesmas belum mengirim laporan, yaitu puskesmas Balai Makam, puskesmas Sebangar, Puskesmas Muara Basung, Puskesmas Pematang Pudu. Kemungkinan angkanya akan bertambah lagi besok," kata Irawadi lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Mohammad Sukri menyebutkan, laporan rekap jumlah pasien akibat kabut asap ini setiap harinya akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi.

"Untuk itu, kepada seluruh puskesmas diminta juga dapat mengirimkan laporan terkait pasiennya yang terkena dampak asap ini," sebut M Sukri.

Selain itu juga, UPT Dinas Kesehatan setempat melalui kader Posyandu dapat menyampaikan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan.

"Ketika anak-anak diliburkan sekolah, bukan berarti mereka bebas bermain diluar. Maksud dari diliburkan itu agar anak-anak bisa beristirahat di rumah dan menjaga kesehatan saat musim kabut asap ini. Penting bagi masyarakat perbanyak minum air mineral," tutupnya seperti dilansir Goriau.

Halaman :

#Kesehatan

Index

Berita Lainnya

Index