Naskah Kuno Abad ke-16 di Lampung Didominasi Dzikir dan Doa

Naskah Kuno Abad ke-16 di Lampung Didominasi Dzikir dan Doa
Ilustrasi naskah kuno (Foto: The British Library)

HARIANRIAU.CO - Rupanya 16 naskah milik Among Dalom Darwis di Lampung Barat pada abad ke-16 Masehi didominasi naskah berbahasa Arab bertuliskan dzikir dan doa.

Penemuan naskah yang kebanyakan berisi dzikir dan doa menjadi bukti kuat Islam telah berkembang dan diajarkan paksi atau Kerajaan Kebuayan Benyata kala itu.

Sebelumnya, penemuan naskah-naskah Lampung pada umumnya menggunakan aksara Had Lampung atau ka ga nga yang masih memiliki hubungan atau turunan dari aksara Palawa yang kemudian pada abad ke-8 menurunkan aksara Kawi yang banyak digunakan di wilayah Sumatera dan Jawa.

Selain itu, naskah Lampung juga menggunakan aksara lainnya yaitu aksara Jawi dan aksara Pegon. Penemuan ini terungkap berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Zulkarnain tahun 2019.

Seperti dilansir NU Online, Zulkarnain merupakan peneliti di Balai Litbang Agama (BLA) Jakarta pada Balai Litbang dan Diklat Kemenag RI. Dalam risetnya tersebut dia menemukan temuan-temuan penting terkait naskah kuno di wilayah Lampung.

Penelitian dilakukan di Kabupaten Lampung Barat dan Lampung Timur Provinsi Lampung pada Februari sampai dengan Maret 2019. Penelitian bertujuan menginventarisasi dan mendata naskah-naskah Lampung yang masih tersimpan baik oleh perorangan maupun oleh kesultanan dengan menggambarkan karakterisktik naskah dari aspek kodikologi (aspek keilmuan manuskrip).

"Naskah-naskah Lampung yang terdapat di koleksi Among Dalom Darwis terdiri dari dua aksara saja, yaitu aksara Lampung dan aksara Arab, dengan beragam bahasa di dalamnya baik bahasa Lampung, Arab, Lampung Melayu, Banten, dan juga bahasa Jawa. Setelah dilakukan pemilahan, 16 naskah yang ada di koleksi Among Dalom Darwis pun sangat beragam dari aspek kategori kandungan isi naskah dengan rincian kategori dzikir dan doa merupakan naskah yang paling mendominasi naskah-naskah dimiliki Among Dalom Darwis," tulis Zulkarnain dalam laporan penelitiannya.

Di antara hasil lain dalam penelitian tersebut terdapat temuan antara lain aksara Arab sebanyak 12 naskah dan aksara Lampung sebanyak empat naskah. Sementara isi naskah-naskah Among Dalom Darwis tersebut sangat beragam.

Ada tujuh naskah yang menggunakan bahasa Jawi, lima naskah yang menggunakan bahasa Arab, dan empat naskah lagi menggunakan bahasa Lampung. Hasil ini juga menunjukkan pengaruh Islam sangat kuat di lingkungan Kebuayan Benyata karena banyak sekali naskah yang menggunakan aksara Arab dibandingkan dengan aksara Lampung yang merupakan ciri khas naskah Lampung itu sendiri.

Selanjutnya, temuan ini mempertegas ajaran Islam setelah abad ke-15 telah masuk di Paksi Pak Sekala Bekhak.

"Wilayah Lampung Barat merupakan salah satu pintu masuk dan berkembangnya ajaran Islam pada abad ke-16 yang dibawa oleh empat orang bangsawan yang berasal dari Pagaruyung, Sumatera Barat; yaitu Inder Gajah, Belunguh, Sikin, dan Pak Lang," lanjut Zulkarnain.

Hal yang juga penting untuk diketahui, naskah-naskah yang ada di koleksi Among Dalom Darwis terdapat empat naskah berukuran besar. Ukuran ini sangat jauh berbeda dengan ukuran biasanya yang terdapat di wilayah-wilayah lain. Kebanyakan naskah yang ada memiliki ukuran fisik naskah antara 15 cm sampai dengan 20 cm, bahkan ada yang berukuran folio.

sumber: okezone.com

Halaman :

#Khazanah

Index

Berita Lainnya

Index