Ilmuwan Ciptakan Mesin Organ Hati Bertahan Seminggu di Luar Tubuh

Ilmuwan Ciptakan Mesin Organ Hati Bertahan Seminggu di Luar Tubuh
Ilustrasi hati manusia. [Shutterstock]

HARIANRIAU.CO - Para ilmuwan dari University Hospital Zurich, ETH Zurich, Wyss Zurich, dan University of Zurich mengembangkan proyek jangka panjang dengan meluncurkan sebuah mesin yang mampu menjaga organ hati tetap hidup di luar tubuh manusia hingga seminggu.

Penemuan ini dapat membantu pasien yang menunggu transplantasi hati. Laporan Columbia Surgery menyebutkan bahwa ada hampir 17 ribu orang yang menunggu transplantasi hati karena berbagai penyebab.

Sebelumnya, organ hati hanya dapat bertahan hidup dalam hitungan jam di luar tubuh manusia.

"Keberhasilan sistem perfusi yang ini membuka jalan bagi banyak aplikasi baru dalam transplantasi," ucap Profesor Pierre-Alain Clavien, Ketua Departemen Bedah dan Transplantasi di Rumah Skait Universitas Zurich, seperti dikutip dari IFL Science.

Para ilmuwan telah mengembangkan mesin ini selama empat tahun dan melibatkan sejumlah ahli bedah, ahli biologi, dan insinyur.

Saat ini, organ hati yang didonor diawetkan terlebih dulu dengan menyiram larutan dingin sebelum menyimpannya di es, yang mengurangi aktivitas metabolisme, memungkinkan penyimpanan organ yang aman hingga 18 jam.

Cara lainnya adalah dengan membiarkan organ tetap aktif secara metabolik hingga 24 jam dengan memasok cairan beroksigen dan darah normotermik melalui mesin.


Para peneliti kemudian batas itu tujuh kali lipat dengan meniru kondisi kehidupan nyata dan lingkungan hati di dalam tubuh manusia.

Sistem perfusi kompleks menghubungkan organ hati ke mesin yang meniru fungsi inti tubuh. Ketika proyek ini dimulai, sebuah organ hati hanya bisa disimpan di mesin selama 12 jam.

Sekarang, mesin dapat bekerja lebih baik dengan membersihkan timbunan lemak dan bahkan regenerasi hati parsial. Mesin ini menggunakan hormon pankreas, termasuk insulin dan glukagon untuk mengontrol kondisi metabolik dan bekerja melalui "pasokan vaskular ganda yang unik dengan tekanan tinggi".

Selain itu, sebagian besar organ hati menunjukkan produksi empedu yang merupakan indikator paling meyakinkan mengenai kelangsungan hidup hati setelah transplantasi.

Meski begitu, para ilmuwan tetap menyebutkan beberapa parameter viabilitas tetap sulit untuk dinilai dan dipantau.

sumber: www.suara.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index