Ilmuwan China Sebut Virus Corona Bisa Menular Melalui Tinja

Ilmuwan China Sebut Virus Corona Bisa Menular Melalui Tinja
ilustrasi virus corona baru dari Wuhan, China. (Shutterstock)

HARIANRIAU.CO - Virus Corona baru dari Wuhan, China, atau disebut juga Novel Coronavirus hingga kini masih menyimpan banyak misteri. Ilmuwan di seluruh dunia berusaha menemukan penyebab, cara penyebaran, dan yang terpending adalah pengobatan penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini.

Yang terbaru, sekelompok ilmuwan dari China menemukan bahwa virus Corona Wuhan bisa menyebar melalui kotoran alias tinja. Temuan ini memperkuat fakta bahwa virus Corona baru ini merupakan mutasi yang benar-benar mudah menyebar.

Dilansir DW Indonesia, kantor berita China Xinhua melaporkan bahwa virus bisa menginfeksi tubuh manusia melalui feses-oral, yaitu patogen keluar bersama kotoran dan masuk ke mulut orang lain. Hal ini mungkin terjadi karena buruknya kebersihan, kurangnya fasilitas sanitasi, tercemarnya tanah dan air dengan materi tinja atau melalui kontaminasi makanan.

Para ahli dari Rumah Sakit Renmin di Universitas Wuhan dan Institut Virologi Wuhan pada Akademi Ilmu Pengetahuan China memperhatikan bahwa gejala awal beberapa pasien yang terinfeksi virus corona adalah diare, bukan demam seperti yang umumnya terjadi.

Tim peneliti menemukan adanya asam nukleat virus corona di dalam tinja dan rektum pasien. Mereka percaya bahwa virus corona jenis baru ini memiliki kemungkinan cara penularan melalui feses-oral selain juga lewat cairan dan kontak tubuh.

Di sisi lain, China memang sering menjadi ground zero alias tempat pertama penyakit baru muncul. Dilansir BBC,Profesor Mark Woolhouse, pakar epidemiologi penyakit menular dari University of Edinburgh, hampir seluruh masyarakat China, terutama yang tinggal di daerah perkotaan padat penduduk, belum mengaplikasikan standar higienitas yang baik.

Tingginya kontak dengan hewan, tanpa pengamanan yang cukup, membuat risiko penularan infeksi penyakit dari hewan ke manusia meningkat.

"Tidak mengherankan wabah berikutnya terjadi di China, atau dari bagian bumi sebelah sana," tutur Woolhouse.

Hingga hari Minggu (2/2/2020), sejumlah negara di Asia yang telah terkonfimasi adanya kasus virus corona antara lain yaitu Jepang (20 kasus), Thailand (19 kasus), Singapura (18), Korea Selatan (15), Malaysia (8) dan Vietnam (7). Di Australia terdapat 12 kasus dan Amerika Serikat 8 kasus. Sedangkan di Eropa, sedikitnya 8 kasus virus corona ditemukan di Jerman dan 6 di Prancis.

Data WHO menyebutkan bahwa sebagian besar dari mereka yang terinfeksi berasal dari Wuhan atau pernah bepergian ke Wuhan.

Pada wabah yang juga disebabkan oleh virus corona jenis lain, seperti wabah sindrom pernapasan akut timur tengah atau MERS dan SARS, penularan dari manusia ke manusia terjadi melalui cairan tubuh dan kontak. WHO pun memperkirakan cara penularan virus corona 2019-nCoV tidak jauh berbeda.

Selain rutin mencuci tangan, WHO juga menyarankan publik untuk menghindari kontak langsung dengan orang yang menderita infeksi pernapasan akut serta menghindari kontak langsung dengan hewan ternak dan satwa liar.


Sumber: suara.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index