Berikut Lima Larangan Saat Berhubungan Badan Suami Istri dalam Islam

Berikut Lima Larangan Saat Berhubungan Badan Suami Istri dalam Islam
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Meski Berhubungan Badan Suami Istri merupakan sunah dan jalan suatu pahala, tetapi ketika tidak mengindahkan apa yang diajarkan Rasulullah bisa saja hal itu justru mendatangkan mudarat.

Dikutip harianriau.co dari laman akurat.co, dalam Islam, Berhubungan Badan Suami Istri memiliki berbagai macam manfaat seperti dapat meningkatkan keharmonisan dan meningkatkan kesehatan baik jasmani maupun rohani.

Agar kegiatan tersebut dapat mendatangkan berkah, maka harus memperhatikan hal-hal yang dianjurkan Rasulullah dan menjauhi hal-hal yang dilarang.

Berikut ini adalah hal-hal yang dilarang ketika Berhubungan Badan Suami Istri, yang mesti dihindari, supaya mendatangkan banyak manfaat serta pahala.

1. Jangan Berhubungan Badan saat Istri haid

Ditegaskan oleh Allah Swt dalam firman-Nya, "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, 'Haid itu adalah suatu kotoran'. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al-Baqarah: 222)

2. Dilarang Berhubungan Badan melalui dubur (anus)

Dalam salah satu hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda, "Terkutuklah orang yang menyetubuhi Istri melalui duburnya." (HR. Abu Dawud dan An-Nasai)

3. Dilarang Berhubungan Badan saat ihram

Allah Swt berfirman yang artinya, "(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh berkata jorok (rafats), berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal." (QS. Al-Baqarah: 197)

4. Dilarang Berhubungan Badan saat siang hari di bulan puasa

Dari Abu Hurairah ia berkata bahwa seseorang datang kepada Rasulullah saw dan berkata, "Wahai Rasulullah, celakalah saya!"

Rasululllah bertanya, “Ada apa dengan Anda?” Dia menjawab, “Saya telah berhubungan intim dengan Istri sementara saya dalam kondisi berpuasa (di bulan Ramadan).”

Maka Rasulullah saw bertanya, "Apakah Anda dapatkan budak (untuk dimerdekakan)?” Dia menjawab, “Tidak.”

Beliau bertanya lagi, “Apakah Anda mampu berpuasa dua bulan berturut-turut?” Dia menjawab, “Tidak.”

Beliau kemudian bertanya, “Apakah Anda dapatkan makanan unttuk memberi makan kepada enam puluh orang miskin?” Dia menjawab, “Tidak.”

Kemudian ada orang Anshar datang dengan membawa tempat besar yang di dalamnya ada kurmanya.

Beliau bersabda, “Pergilah dan bersedekahlah dengannya.” Orang tadi pun berkata, “Apakah ada yang lebih miskin dari diriku wahai Rasulullah? Demi Allah yang mengutus Anda dengan kebenaran, tidak ada yang lebih membutuhkan di antara dua desa dibandingkan dengan keluargaku.”

Kemudian beliau mengatakan, “Pergilah dan beri makanan keluarga anda." (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Dilarang Berhubungan Badan ketika masih kotor

Abu Rafi’ ra berkata, "Rasulullah pada suatu hari pernah menggilir Istri-Istri beliau, lalu beliau mandi tiap kali selesai berhubungan bersama ini dan ini. Aku bertanya, 'Ya Rasulullah, bukankah lebih baik engkau cukup sekali mandi saja?' Beliau menjawab, 'Seperti ini lebih suci dan lebih baik serta lebih bersih.'" (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Halaman :

#Khazanah

Index

Berita Lainnya

Index