Israel Akan Produksi Masker Khusus Corona untuk Orang Berjenggot

Israel Akan Produksi Masker Khusus Corona untuk Orang Berjenggot
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Negara Yahudi Israel akan memproduksi masker khusus untuk orang berjenggot. Seperti diketahui, masker kini menjadi barang yang umum digunakan warga di seluruh dunia ketika bepergian semenjak wabah Virus Corona COVID-19 merebak.

Namun, bagi sebagian orang memakai masker menjadi hal yang tidak membuat nyaman, terutama bagi mereka yang memiliki jenggot. Hal ini pun direspons cepat oleh pemerintah Israel.

Negara yang terus berkonflik dengan Palestina ini akan mengakomodir kebutuhan warganya yang memiliki jenggot, namun harus tetap memakai masker untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Israel mengatakan bagi warganya yang memelihara jenggot hingga panjang untuk alasan keagamaan akan memiliki pilihan masker yang dibuat khusus untuk melindungi mereka dari Virus Corona.

Sebagai upaya dalam mengurangi penyebaran COVID-19, pada minggu lalu, Kemenkes Israel mengatakan masyarakat harus melindungi mulut dan hidung mereka ketika bepergian.

Banyak warga yang beragama Yahudi dan Islam, serta beberapa pemuka agama Kristen, memelihara jenggot sebagai identitas keimanan. Pertanyaan pemerintah pun muncul untuk bagaimana mengakomodir kebutuhan warga mereka.

"Kami sedang membuat sertifikasi industri untuk masker. Artinya, dalam beberapa hari masker dalam berbagai ukuran akan siap, sehingga bagi mereka yang memiliki jenggot bisa memakai masker yang sesuai kebutuhan mereka," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Israel, Itamar Grotto, seperti dikutip dari situs Aljazeera, Rabu, 8 April 2020.

Menanggapi hal ini, juru bicara Rabbi Israel mengatakan akan mempertimbangkan mengeluarkan keputusan yang meminta orang Yahudi untuk bercukur jika Kemenkes menilai langkah tersebut perlu dilakukan.

Namun, Grotto mengatakan bahwa pencarian dispensasi kerabbian untuk mencukur jenggot tidak ada dalam agenda sekarang. Virus Corona COVID-19 saat ini telah menginfeksi sebanyak 8.611 orang di Israel dengan jumlah korban sebanyak 51 jiwa.

sumber: viva.co.id

Halaman :

Berita Lainnya

Index