Wanita Ini Alami Pendarahan Tiba-tiba, Ternyata Ada Plasenta Tertinggal

Wanita Ini Alami Pendarahan Tiba-tiba, Ternyata Ada Plasenta Tertinggal

HARIANRIAU.CO - Tori McCain, wanita berusia 22 tahun mengaku ia tidak memiliki pengalaman melahirkan seperti wanita pada umumnya.

Menurutnya, proses persalinannya terasa terburu-buru dan ia juga kehilangan banyak darah saat melahirkan putrinya.

"Prosesnya menjadi 'gelap'. Aku harus meminta suamiku untuk membawa si bayi karena aku takut menjatuhkannya," kata Tori, dilansir Health.

Dua bulan setelah persalinannya, ia mengalami kram perut parah dan mendapati ada gumpalan darah yang keluar dari vaginanya.

"Aku panik karena mengira bagian tubuhku terlepas, dan juga berpikir aku akan meninggal," sambungnya.

Setelah diperiksa, ternyata masih ada plasenta seukuran dua bola golf tertinggal di rahimnya. Untungnya, dokter berhasil mengambil plasenta yang tertinggal tersebut.

Istilah medis untuk kondisi Tori ini adalah retensi plasenta, kondisi ketika plasenta atau ari-ari masih tertahan di dalam rahim.

Kondisi ini cukup berbahaya karena dapat menyebabkan infeksi serta pendarahan pascamelahirkan. terkadang, retensi plasenta mengakibatkan kematian.

"Dokter yang memeriksaku terkejut aku tidak terkena sepsis," lanjut Tori.

Umumnya, plasenta akan keluar sendiri sekitar 30 menit setelah bayi lahir, dan dokter akan memeriksanya untuk memastikan bahwa seluruh plasenta keluar.

Namun, tidak jarang bagian ini terlewat oleh dokter sehingga akan tetap tertinggal di dalam rahim.

Gejala dari retensi plasenta adalah pendarahan tidak normal, sakit perut atau kram pascamelahirkan, keluarnya cairan berbau tidak sedap, dan demam, yang bisa menjadi tanda infeksi.

Kisahnya ini ia ceritakan di TikTok, dan seketika menjadi viral dengan penonton lebih dari 760 ribu.

Halaman :

Berita Lainnya

Index