Payudara Ternyata Tidak Steril, Keragaman Mikrobanya Menentukan Potensi Kanker

Payudara Ternyata Tidak Steril, Keragaman Mikrobanya Menentukan Potensi Kanker
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO - Selama berabad-abad, manusia berpikir bahwa payudara adalah organ yang steril. Namun, dua riset yang dipublikasikan pada tahun 2014 dan 2016 mengubah pandangan itu.

Seperti mulut dan saluran pencernaan, payudara juga kaya mikroba. Keragaman mikroba akan menentukan potensi seseorang terserang payudara. 

Gregor Reid dari Lawson Health Research Institute di Kanada dan rekannya melakukan studi keragaman mikroba pada jaringan payudara 13 perempuan dengan tumor jinak, 45 perempuan dengan kanker ganas, 23 serta bebas kanker.

Diberitakan Science Alert, Senin (10/10/2016), keragaman bakteri pada payudara dengan dan tanpa kanker ternyata berbeda.

Payudara perempuan dengan kanker punya populasi bakteri golongan Enterobacteriaceae, Staphylococcus, danBaccilus yang tinggi.

Studi menunjukkan, bakteri golongan itu mampu merusak dua untai materi genetik DNA pada sel HeLa. Kerusakan DNA tersebut memicu kanker payudara.

Sementara itu, payudara perempuan yang bebas kanker memiliki populasi bakteri golongan Streptococcus dan Lactococcusyang lebih besar.

Bakteri itu menghasilkan senyawa yang berguna mencegah perkembangan kanker. Salah satu jenis bakteri yang hidup pada payudara sehat adalah Streptococcus thermophilus yang menghasilkan senyawa pencegah kerusakan DNA.

"Riset ini menunjukkan, mikroba pada payudara walauoun dalam jumlah sedikit berpengaruh pada potensi kanker, mengurangi dalam satu kasus dan meningkatkan dalam kasus lain," jelas Reid.

Penelitian yang dilakukan kali ini masih menggunakan ukuran obyek riset kecil. Ilmuwan akan meneliti lagi dengan ukuran obyek riset lebih besar sehingga kaitan antara keragaman mikroba dan kanker payudara bisa dipastikan.

Jika nantinya terbukti ada mikroba tertentu yang meningkatkan potensi kanker, terapi dengan probobiotik bisa dilakukan sehingga populasi bakteri merugikan bisa dikendalikan.

Studi Reid dan rekannya memakai pendekatan baru dalam memahami dan mengobati penyakit, yaitu keragaman mikrobioma dalam tubuh manusia.

Dalam pendekatan itu, tiap mikroba yang hidup dalam tubuh manusia punya fungsi sendiri-sendiri. Keseimbangan mikroba tubuh bakal berperan mengurangi risiko penyakit.

 

 

Sumber : Kompas.com

Halaman :

Berita Lainnya

Index