Cegah Kerutan di Dahi, Salah Satunya Kelola Stres

Cegah Kerutan di Dahi, Salah Satunya Kelola Stres
Ilustrasi. Kerutan di dahi dan garis-garis halus sangat membuat tidak percaya diri sebagian orang walaupun itu merupakan hal yang wajar. (Pexels)

HARIANRIAU.CO - Anda bisa melakukan beberapa hal untuk menghindari kerutan di dahi maupun garis-garis halus terlihat.

Padahal, kerutan di dahi dan garis-garis halus tersebut hal yang normal. Dan ini menandakan bagian dari penuaan.

Meski demikian, tentu anda tidak percaya diri jika kerutan dahi dan garis-garis halus terlihat semakin jelas.

Lalu apa yang bisa dilakukan?

Berhenti merokok

Nikotin termasuk salah satu dari lebih dari 4000 bahan kimia dalam rokok. Bahan ini mengurangi aliran oksigen dan nutrisi ke sel-sel kulit yang mempercepat penuaan kulit dan menyebabkan kerutan dini.

Sebuah penelitian pada 2019 yang melibatkan perokok dan non-perokok, memperlihatkan, merokok juga membuat kulit kurang elastis, terutama di dahi. Hilangnya elastisitas kulit ini menyebabkan kulit kendur.

"Merokok dapat menyebabkan kerusakan kolagen, membuat garis dahi dan kerutan, lebih mungkin muncul," kata Garshick.

Semakin lama Anda merokok, maka semakin Anda meningkatkan risiko penuaan dini pada kulit.

Kelola stres

Stres kronis dapat menyebabkan kerutan karena hormon stres utama yakni kortisol dapat menurunkan produksi kolagen.

Selain itu, berulang kali membuat ekspresi wajah yang terkait dengan stres seperti mengerutkan alis bisa menyebabkan kerutan semakin dalam.

Tidak ada prosedur medis untuk mencegah penuaan kulit yang disebabkan stres. Tetapi cukup tidur, konsumsi makanan yang sehat, dan berolahraga secara teratur dapat membantu Anda mengelola stres dan mencegah penuaan kulit yang semakin parah.

Pakai tabir surya setiap hari

Saat ke luar rumah, radiasi ultraviolet (UV) dari matahari mendatangkan malapetaka pada kulit Anda, dengan mempercepat kerusakan kolagen dan memperkuat tanda-tanda penuaan.

Penelitian secara konsisten menunjukkan manfaat penggunaan tabir surya dalam mengurangi tidak hanya risiko kanker kulit, tetapi juga penuaan kulit.

"Tabir surya harus dipakai setiap hari, terlepas dari musimnya, dan harus dioleskan kembali setiap 2 jam sepanjang hari saat berada di luar," ujar dokter kulit di Yale School of Medicine, Sara Perkins, MD.

Menurut American Academy of Dermatology (AAD), Anda harus memilih tabir surya spektrum dengan SPF 30 atau lebih tinggi mendapatkan perlindungan yang signifikan terhadap sinar matahari yang berbahaya.

Gunakan pelembap

Kulit yang menua tidak lagi bisa mempertahankan kelembapan. Akibatnya, kulit menjadi dehidrasi lalu garis-garis halus dan kerutan menjadi lebih terlihat.

Anda dapat melawan kerutan akibat dehidrasi kulit dengan secara teratur menggunakan pelembap, terutama produk dengan bahan aktif yang menghidrasi dan melembutkan kulit seperti emolien dan humektan atau disebut asam hialuronat. 

Halaman :

Berita Lainnya

Index