Lakukan Latihan ini Sebelum Hamil untuk Cegah Mengompol Usai Melahirkan

Lakukan Latihan ini Sebelum Hamil untuk Cegah Mengompol Usai Melahirkan
Ilustrasi. Para wanita disarankan untuk latihan otot pinggul sebelum melahirkan. (Pexels)

HARIANRIAU.CO -  Para perempuan disarankan untuk melakukan latihan otot dasar pinggul sebelum hamil. Hal teersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya mengompol setelah melahirkan.

Latihan otot dasar pinggul ini disarankan oleh Ketua Perkumpulan Kontinensia Indonesia (PERKINA), Prof. dr. Harrina Erlianti Rahardjo, SpU (K), PhD.

"Latihan otot dasar panggul sebaiknya dilakukan malah sebelum kehamilan untuk mencegah kejadian mengompol atau (agar mengompol) tidak berkepanjangan setelah melahirkan, sebelum hamil sudah dilatih," ujar dia dalam virtual media education bertema "Beser dan Ngompol Pada Kelompok Lansia dan Laki-laki, Normalkah?", Kamis.

Latihan ini bisa dilakukan sendiri di rumah atau atas pengawasan dokter. Cobalah saat berkemih setop sementara aliran urin dan lepas kembali setelah lima detik.

"Itulah otot yang ingin dilatih, pasti terasa otot apa yang dipakai untuk menyetop aliran itu dan melepaskannya. Saat tidak berkemih itulah yang dilatih dengan menjepit dan melepas," tutur Harrina.

Harrina mengungkapkan bahwa ada dua hal yang perlu dilatih yakni daya tahan otot dan kekuatan otot.

Sementara itu, untuk daya tahan cobalah menahan aliran urin saat buang air kecil sekitar 5 detik lalu melepaskannya dan untuk kekuatan, bisa dengan fase cepat atau menjepit dan melepas hanya dalam 1-2 detik.

Harrina menerangkan bahwa latihan otot dasar panggul juga perlu dilakukan saat hamil setelah berkonsultasi dengan dokter, dilanjutkan setelah melahirkan saat tubuh sudah pulih.

Ini berguna untuk membantu mencegah kejadian mengompol saat memasuki usia lanjut. Kala itu hormon estrogen sudah menurun dan dinding dasar panggul lebih lemah ketimbang di usia muda.

Mengompol atau enuresis sendiri yakni kondisi ketika seseorang tidak dapat menahan keluarnya air kencing (urin) yang bisa terjadi ketika seseorang tidur atau terbangun. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada anak-anak, namun juga bisa terjadi orang dewasa dan usia tua.

Melahirkan bayi berukuran besar dan terlalu sering menjalani persalinan normal bisa menjadi faktor risikonya, selain hal lain seperti kebiasaan merokok atau konsumsi obat-obatan tertentu.

Prof. Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD, KGer, M.Epid dari Divisi Geriati Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM mengatakan, para wanita sebenarnya tak perlu khawatir bila mengalami mengompol terjadi usai melahirkan melalui proses normal, karena kondisi ini bisa diatasi dengan melatih otot dasar panggul.

"Kalau dilatih jadi bisa normal lagi. Latihan dasar otot panggul lebih kepada menguatkan otot-otot di bagian bawah," demikian kata dia.

Mengompol atau enuresis sendiri yakni kondisi ketika seseorang tidak dapat menahan keluarnya air kencing (urin) yang bisa terjadi ketika seseorang tidur atau terbangun. Kondisi ini tidak hanya terjadi pada anak-anak, namun juga bisa terjadi orang dewasa dan usia tua.

Melahirkan bayi berukuran besar dan terlalu sering menjalani persalinan normal bisa menjadi faktor risikonya, selain hal lain seperti kebiasaan merokok atau konsumsi obat-obatan tertentu.

Prof. Dr. dr. Siti Setiati, Sp.PD, KGer, M.Epid dari Divisi Geriati Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM mengatakan, para wanita sebenarnya tak perlu khawatir bila mengalami mengompol terjadi usai melahirkan melalui proses normal, karena kondisi ini bisa diatasi dengan melatih otot dasar panggul.

"Kalau dilatih jadi bisa normal lagi. Latihan dasar otot panggul lebih kepada menguatkan otot-otot di bagian bawah," demikian kata dia. (Antara)

Halaman :

Berita Lainnya

Index