Apakah Penyakit Hati Termasuk Ujian atau Hukuman?

Apakah Penyakit Hati Termasuk Ujian atau Hukuman?
Buya Yahya

HARIANRIAU.CO - Apakah penyakit hati seperti benci, iri, dan dengki kepada orang lain termasuk ujian? Atau, apakah penyakit seperti ini justru merupakan hukuman dari Allah SWT?

Dua pertanyaan ini dijelaskan oleh Buya Yahya dalam sesi tanya jawab yang diunggah oleh kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 19 September 2021.

"Penyakit hati adalah bisa saja ujian, tapi bisa saja hukuman," tutur Buya Yahya mengawali jawabannya.

Buya menambahkan bahwa menurut para ahli tasawuf, perasaan seperti itu penyakit hati seperti kebencian merupakan hukuman halus dari Allah SWT.

Ketika Allah menjadikan seorang hamba tiba-tiba tidak senang pada kebaikan atau pada orang-orang baik, maka itu merupakan hukuman.

Mengapa hukuman? Karena benci atau tidak senang pada kebaikan selalu membuat orang yang merasakannya tersiksa.

"Kan kita harus kumpul dengan orang baik, guru dan sebagainya. Sementara tiba-tiba Allah titipkan kebencian di hatinya. Kan dihukum dia, biar tersiksa terus," kata Buya Yahya memberi contoh.

Buya Yahya melanjutkan bahwa penyakit hati sama-sama bisa dikatakan sebagai ujian maupun hukuman. Keduanya tidak terlalu beda.

"Kesimpulannya adalah dia harus berusaha untuk melawan itu semua," ujar pengasuh LPD Al-Bahjah itu.

Intinya, menurut Buya Yahya penyakit hati sama dengan penyakit dhohir.

Keduanya harus diobati dan tidak boleh dibiarkan atau dipelihara terus-menerus.

"Penyakit hati harus kita perangi agar tidak lagi menjadi penyakit," tegas sang Buya.

Jika ada rasa benci terhadap orang lain, perangilah rasa tersebut agar bisa berubah menjadi rasa cinta.

"Alangkah banyaknya orang yang kemarin bermusuhan sekarang bersahabat dan menjadi saling mencintai. Ada!" kata Buya Yahya, tegas.

Contoh orang seperti ini yaitu Umar bin Khattab. Dulunya, Sayyidina Umar sangat membenci Nabi Muhammad SAW.

Namun, pada akhirnya rasa benci tersebut oleh Allah diganti dengan cinta.

"Maka, yuk, cari sebab cinta. Itu yang perlu kita hadirkan," imbuh Buya Yahya.

Misalnya, jika bertemu orang yang tidak disenangi, ucapkanlah salam dan bertegur sapalah dengan baik.

"Semua itu akan berguna bagi orang yang sadar bahwasanya ada penyakit di dalam hatinya dan sadar kalau itu ujian," tutur Buya.

"Intinya, ayo kita semua bebaskan diri kita dari penyakit hati yang itu adalah menyiksa halus. Secara dhohir tidak ada, tapi ternyata ada di hati kita. Naudzubillah."

Buya Yahya mengakhiri penjelasannya dengan mengajak semua orang untuk berhusnudzon demi menghilangkan benci.

"Hilangkan dengki dengan yang diajarkan Nabi. Kita saling silaturahmi, saling berikan hadiah, saling mendoakan dan seterusnya," pungkas Buya.

Itulah penjelasan Buya Yahya tentang penyakit hati. Semoga bermanfaat dan semoga kita semua terbebas dari penyakit-penyakit tersebut.

sumber portaljember.com

Halaman :

#Khazanah

Index

Berita Lainnya

Index