Adab Buang Air Kecil dan Besar dalam Islam

Adab Buang Air Kecil dan Besar dalam Islam
ILustrasi kamar mandi.

Hal ini karena tangan atau kaki yang kanan dianjurkan untuk digunakan pada perkara yang baik-baik. Sebagaimana yang diterangkan dalam sebuah hadis:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik).”

Melansir laman Rumaysho, Syaikh Ali Basam mengatakan:

“Mendahulukan yang kanan untuk perkara yang baik, ini ditunjukkan oleh dalil syar’i, dalil logika dan didukung oleh fitrah yang baik. Sedangkan untuk perkara yang jelek, maka digunakan yang kiri. Hal inilah yang lebih pantas berdasarkan dalil syar’i dan logika.”

Menurut Asy Syaukani rahimahullah, “Adapun mendahulukan kaki kiri ketika masuk ke tempat buang hajat dan kaki kanan ketika keluar, maka itu memiliki alasan dari sisi bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih suka mendahulukan yang kanan untuk hal-hal yang baik-baik. Sedangkan untuk hal-hal yang jelek (kotor), beliau lebih suka mendahulukan yang kiri. Hal ini berdasarkan dalil yang sifatnya global.”

5. Tidak Menghadap atau Membelakangi Kiblat

Tak hanya sampai di situ, adab buang air juga mengajarkan setiap umat Islam untuk tidak menghadap atau membelakangi kiblat ketika buang air kecil dan besar.

Halaman :

#Khazanah

Index

Berita Lainnya

Index