Kisah Bidan Nita dari Desa Terpencil Hingga Diutus ke Jepang

Kisah Bidan Nita dari Desa Terpencil Hingga Diutus ke Jepang
Bidan Senita Riskiwahyuni (kanan) saat diundang Plt Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby ke kantornya beberapa waktu lalu.

Menoreh Penghargaan Nasional

Selama mengabdi Nita terus bersemangat membangun desa di tempat ia bertugas. Berbagai inovasi mulai dilakukan di Desa Giri Sako.

Salah satu yang jadi sorotan hingga dapat penghargaan di tingkat pusat yakni program Bina Keluarga Lansia pada tahun 2016.

"Pada tahun 2009 saya lakukan Posyandu lansia [lanjut usia]. Ada kerajinan lansia dan banyak lagi. Intinya bagaimana lansia tidak ditinggalkan. Akhirnya saya dapat Juara 1 Nasional Bina Keluarga Lansia di tahun 2016," katanya

Tidak puas disitu, Nita terus melibatkan masyarakat dalam bertugas. Termasuk keterlibatan keluarga dalam membangun SDM unggul di desa yang dikelilingi kebun sawit tersebut.

Kerja kerasnya pun kembali membuahkan hasil. Dia diganjar penghargaan Bidan Teladan 2017. Tidak sampai disitu, wanita kelahiran 1985 itu juga dapat kesempatan pelatihan ibu dan anak ke Negeri Sakura.

"2017 saya dapat juara 1 Bidan Teladan di tingkat provinsi dan nasional. Lalu dapat penghargaan juga jadi utusan Indonesia ke Jepang untuk mengikuti pelatihan ibu dan anak tahun 2017," katanya.

Berbagai penghargaan juga didapatkan Nita sejak jadi bidan desa. Termasuk juara 2 nasional Bina Keluarga Balita tahun 2018.

Halaman :

#Kuansing

Index

Berita Lainnya

Index