Kisah Bidan Nita dari Desa Terpencil Hingga Diutus ke Jepang

Kisah Bidan Nita dari Desa Terpencil Hingga Diutus ke Jepang
Bidan Senita Riskiwahyuni (kanan) saat diundang Plt Bupati Kuantan Singingi Suhardiman Amby ke kantornya beberapa waktu lalu.

Diangkat Jadi PNS

Setelah 10 tahun mengabdi dan diganjar banyak penghargaan, Nita akhirnya lolos menjadi pegawai negeri sipil (PNS) tahun 2017. Dia terus berinovasi di luar tugas sebagai bidan.

"2017 saya diangkat PNS. Saya berpikir ini buah dari pengabdian selama ditugaskan di Giri Sako sampai saat ini," katanya.

Putri kelahiran Pangean itu kemudian coba inovasi baru. Salah satunya program petani hidroponik.

"Kami di Desa Giri Sako ada program bina desa dengan mengajak ibu-ibu untuk ikut kegiatan bertani hidoponik. Jadi sepulang dari posyandu biasanya kan bawa bubur kacang hijau, nah kalau di tempat kami ini pulang posyandu dapat ilmu baru. Ibu-ibu jadi semangat ikut posyandu," ungkapnya.

Cegah Stunting Anak dan Pernikahan Dini

Nita kembali merintis program posyandu remaja. Program itu dibentuk atas keprihatinannya karena mulai marak pernikahan dini dan hamil di luar nikah.

"2017 itu sempat banyak anak-anak yang nikah dini. Itu jadi masalah baru di Desa Giri Sako, akhirnya kita buatlah Posyandu Remaja. Saat ini tidak ada lagi pernikahan dini karena mereka paham resikonya. Jadi mereka pilih sekolah ke luar jadi sarjana," katanya.

Halaman :

#Kuansing

Index

Berita Lainnya

Index