Jangan Anggap Sepele Dengkur Saat Tidur

Jangan Anggap Sepele Dengkur Saat Tidur
Jika tak diobati, OSA (Obstructive Sleep Apnea) dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah, kadar gula darah, berat badan dan depresi.

HARIANRIAU.CO, KUANSING - Mendengkur selalu dianggap sepele oleh sebagian besar orang. Padahal, suara yang keluar saat tidur ini sangat berhubungan dengan Obstructive Sleep Apnea (OSA).

DNB (Neurologi) di Indo Gulf Hospital & Diagnostics Dr. Navdeep Kumar MD mengatakan, ada beberapa ciri-ciri OSA. Diantaranya, mengantuk pada siang hari, sakit kepala saat bangun dan sulit berkonsentrasi.

"Jika Anda sering terbangun dan Anda gemuk, Anda kemungkinan besar menderita OSA," kata Kumar.

Secara umum, Kumar menjelaskan dengkuran terjadi akibat tersumbatnya pernafasan saat tidur. 

"Saat tidur otot di bagian atas saluran pernapasan Anda rileks menyatu dengan otot di belakang tenggorokan Anda. Dan ini mengganggu perjalanan udara," ungkap dia.

Keadaan ini menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam aliran darah ke otak. Sehingga, tak heran jika dengkuran sering membuat orang terbangun dan tetap terlihat lesu meski sudah beristirahat dengan cukup pada malam hari.

Selain itu, beberapa perubahan hormonal pada tubuh juga terjadi. Perubahan ini menyebabkan hormon ini meningkatkan asupan makanan dan berdampak pada bertambahnya berat badan.

Jika tak diobati, OSA dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah, kadar gula darah, berat badan dan depresi. Selain itu, risiko serangan jantung dan stroke pada pasien dengan OSA tidak diobati meningkat hingga 2-3 lipat.

Untuk menyembuhkan OSA, penderita menggunakan masker oksigen saat tidur untuk menjamin kebutuhan oksigen saat tidur. Hal ini juga membantu dalam penurunan berat badan dan mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah.

Selain itu, penderita OSA perlu menurunkan berat badan melalui olahraga teratur dan makan diet rendah kalori. Pasien juga perlu berhenti mengkonsumsi alkohol dan merokok. (Metrotvnews)

Halaman :

Berita Lainnya

Index