Mengapa Ada Sebagian Orang yang Punya Kebiasaan Mengigiti Kuku?

Mengapa Ada Sebagian Orang yang Punya Kebiasaan Mengigiti Kuku?

JAKARTA - Jika diperhatikan, ada sebagian orang yang punya kebiasaan menggigiti kukunya, terutama saat panik. Nah, apa sebenarnya yang menyebabkan hal tersebut terjadi?

Kebiasaan menggigiti kuku dikenal dengan istilah medis 'oncyphopbhagia'. Namun demikian, istilah tersebut hanya digunakan pada orang yang memang memiliki gangguan dan kebiasaan menggigit kuku yang berdampak serius pada dirinya, demikian dikutip dari BBC.

Sementara itu, Times of India menuliskan bahwa berdasarkan teori psikoanalisis Sigmeund Freud, kebiasaan menggigiti kuku merupakan indikasi adanya gangguan dalam perkembangan psikoseksual seseorang. Beberapa penelitian lain dan penelitian juga menjelaskan kebiasaan menggigiti kuku sebagai indikasi kebosanan dan stres.

Ketika seseorang menggigiti kuku, maka bisa dikatakan bahwa mereka tengah mengalami kecemasan atau sedang bosan. Kondisi ini ditengarai merupakan efek dari perilaku emosional, yang kemudian meningkatkan dorongan pada seseorang untuk menggigiti kukunya.

Baca juga: Setop Jadikan Gigit Kuku sebagai Kebiasaan, Ini Bahayanya

Kebiasaan menggigiti kuku juga bisa menjadi pertanda si empunya terlalu fokus pada kesempurnaan dan terbiasa berperilaku impulsif. Orang-orang ini cenderung mudah bosan dan marah, sehingga menjadikan menggigit-gigit kuku sebagai bagian dari kebiasaan mereka. 

Menurut Tom Stafford, seorang dosen Ilmu Psikologi dan Kognitif dari Departemen Psikologi, Universitas Sheffield, UK, menggigit kuku merupakan kebiasaan yang diciptakan. Jadi tidak ada penyebab khusus mengapa orang menggigit kuku.

"Meletakkan jari ke dalam mulut adalah hal yang mudah dilakukan. Dan itu dikontrol oleh untaian otak pokok yang kita miliki, artinya kebiasaan tersebut dapat menjadi reaksi yang otomatis untuk dilakukan," tambah Tom.

Selain itu, menurut Tom kebiasaan menggigit kuku karena adanya elemen 'merapikan' sehingga menimbulkan sensasi kepuasan bagi orang yang melakukannya.

Kebiasaan menggigiti kuku bukan tanpa risiko. Bukan cuma sekadar merusak kuku, tapi juga memiliki risiko dari sisi emosional. Menggigiti kuku dan kutikula terlalu berlebihan dapat membuat kuku menjadi luka dan bahkan sampai berdarah. Kuku yang terluka pun bisa menjadi infeksi dan mengundang datangnya bakteri, sehingga berbahaya bagi kesehatan. 

Menggigiti kuku juga bisa membuat gigi lemah dan jadi tak rapi. Dari segi emosional, menggigiti kuku sebenarnya juga bisa membuat stres dan kecemasan justru bertambah semakin parah. 

Agar kebiasaan menggigit kuku bisa dihilangkan dan dicegah, ada beberapa hal yang bisa Anda terapkan. Termasuk di antaranya latihan yoga, pernapasan dalam dan meditasi. Latihan-latihan ini dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan. Jangan lupa untuk menjaga kuku tetap pendek dan terpotong rapi. Anda juga bisa merawat kuku dengan cara manikur di salon agar tampak lebih indah dan membuat Anda tak ingin 'merusaknya'. (Dtk)

Halaman :

Berita Lainnya

Index