HARIANRIAU.CO INHIL - Pengelola Program Gizi Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dan Provinsi Riau melakukan pemantauan terhadap seorang bayi yang menderita gizi buruk di wilayah UPT Puskesmas Tanah Merah, Rabu (10/2/2016) kemarin.
Pemantauan yang melibatkan Kepala UPT Puskesmas dan Pengelola Program Gizi UPT Puskesmas Tanah Merah ini, juga turut diikuti Ketua TP PKK, perangkat desa dan kader Posyandu setempat.
Kasi KIA, KB dan Gizi Diskes Inhil, Siti Munziarni mengatakan, saat ditemukan berat badan bayi penderita gizi buruk ini hanya sekitar 3,9 kg. Namun setelah dilakukan pemberian formula dan susu secara teratur, yang dipantau langsung oleh Pengelola Gizi UPT Puskesmas Tanah Merah terjadi kenaikan berat badan menjadi 5 kg.
"Munculnya kasus gizi buruk ini, dikarenakan bayi hanya mendapatkan imunisasi DPT 1 kali," tutur wanita yang akrab disapa Imun ini kepada awak media.
Oleh karena itu, diberikan konseling kepada ibu si bayi agar membawa bayinya setiap bulan ke Posyandu, dengan meminta bantuan kepada Ketua TP PKK setempat untuk mengajak dan mengingatkan ibu agar rutin membawa bayi ke Posyandu setiap bulannya.
Selanjutnya, kepada Ketua TP PKK Tanah Merah juga diharapkan, untuk segera mengaktifkan Dasa Wisma guna mengetahui anggota keluarga yanh membutuhkan pelayanan kesehatan, serta mengaktifkan Posyandu agar semua balita dan ibu hamil dapat dipantau kesehatannya.
"Aktikan juga keberadaan Lembaga PAUD di daerahnya masing-masing, untuk memantau tumbuh kembang balita," tambahnya.
Sementara itu, penyebab lain munculnya kasus gizi buruk di wilayah UPT Puskesmas Tanah Merah ini adalah disebabkan oleh faktor ekonomi keluarga.
"Jadi, diharapkan kepada Ketua TP PKK bersama masyarakat, untuk mencari solusi dan jalan keluarnya. Jika tidak, maka bisa saja berat badan bayi yang sudah mulai meningkat akan kembali menjadi gizi buruk," imbuhnya. (Aby)
.jpeg)
