JAKARTA - Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah penyakit uang biasa disebut silent killer karena datang tanpa diketahui kapan dan mulai terdeteksi ketika sudah menimbulkan komplikasi.
Hipertensi adalah gangguan pada sistem pendarahan yang dapat menyebabkan tekanan darah di atas nilai normal, yaitu lebih dari 140/90 mmHg.
"Hipertensi pada umumnya tak memiliki gejala, tapi timbul saat kerusakan organ sudah terjadi, misalnya stroke atau kelainan jantung," terang pakar hipertensi dan salah seorang pendiri Indonesian Society of Hypertension (InaSH), dr. Arieska Ann Soenarta, SpJP(K), FIHA,FAsCC konfrensi pers InaSH, Kamis (23/2/3017).
Oleh karena itu, ia menyarankan agar setiap orang rutin memeriksakan tekanan darah untuk menghindari komplikasi penyakit yang diakibatkan penyakit tersebut.
Menurutnya, pengecekan rutin sebaiknya dilakukan setiap setahun sekali ketika mulai menginjak usia kepala tiga. Tindakan deteksi dini tersebut juga sangat disarankan pada mereka yang memiliki riwayat keluarga hipertensi.
Saat mulai memasuki usia senja, yaitu sekitar 40 tahun, dr. Ann menyarankan agar pengecekan semakin ditambah kuantitasnya menjadi dua kali setahun karena umumnya usia yang semakin tua lebih rentan terkena penyakit, baik yang bersifat turunan maupun tidak.
"Pengecekan perlu dilakukan terutama untuk mereka yang memiliki faktor risiko seperti genetik, obesitas, atau diabetes," tutupnya. (Mtn)
.jpeg)
