JKN-KIS Miliki Manfaat Besar, Ini Contohnya

JKN-KIS Miliki Manfaat Besar, Ini Contohnya

Postingan di atas dimuat oleh akun Facebook sdri. Hanny Hanisyah pada tanggal 25 Februari 2017. Beliau menceritakan pengalaman salah seorang kerabatnya yang merupakan peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN-KIS).

Diketahui kerabatnya bernama Fahmi, seorang bayi yang lahir pada tanggal 19 April 2016, yang diharuskan dirawat di RS Jantung Harapan Kita selama kurang lebih 2,5 bulan dari tanggal 24 November 2016 sampai dengan 09 Februari 2017.

Fahmi merupakan salah satu peserta penerima bantuan iuran yang dibayarkan oleh pemerintah pusat (PBI APBN) yang aktif terdaftar terhitung mulai tanggal 19 April 2016.

Setelah dinyatakan sembuh dan diijinkan pulang oleh dokter, keluarga Fahmi tidak mengeluarkan biaya sama sekali untuk perawatannya selama di RS Harapan Kita. Padahal biaya perawatan Fahmi selama 2,5 bulan tersebut hampir mencapai Rp. 500 juta.

Dengan iuran yang dibayarkan oleh pemerintah pusat sebesar Rp. 23.000 setiap bulannya untuk Fahmi, keluarga tidak merasa khawatir lagi memikirkan biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya pengobatan Fahmi. Bagaimana jadinya apabila Fahmi tidak terdaftar sebagai peserta program JKN KIS BPJS Kesehatan? Dapat dibayangkan orang tua Fahmi harus mencari dana sebesar ±500 juta rupiah.

Hal ini tidak terlepas dari sumbangsih dan gotong royong dari seluruh masyarakat Indonesia yang telah menjadi peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN KIS) BPJS Kesehatan. Untuk membiayai perawatan Fahmi, dibutuhkan sedikitnya 5.747 peserta dengan iuran kelas I untuk bergotong royong, atau 9.015 peserta dengan iuran kelas II, atau 18.030 peserta dengan iuran kelas III yang bergotong royong.

Sedangkan jika dibandingkan dengan iuran yang dibayarkan pemerintah setiap bulannya untuk Fahmi, butuh 1665 tahun (±16,5 abad) untuk dapat melunasi biaya tersebut. Sangat mustahil rasanya apabila tidak ada gotong royong dari seluruh peserta JKN KIS.

Bangsa yang kuat adalah bangsa yang sehat. Untuk itu, marilah bersama-sama kita bergotong-royong untuk membantu saudara kita di seluruh wilayah Indonesia yang sedang membutuhkan, bukan hanya Fahmi. Program JKN-KIS tidak akan berjalan tanpa adanya sumbangsih dan gotong royong dari seluruh peserta. Kalau bukan kita, siapa lagi…?

Rilis

Halaman :

Berita Lainnya

Index