Mesin Pengering Tangan di Toilet Picu Bakteri

Mesin Pengering Tangan di Toilet Picu Bakteri
Ilustrasi

HARIANRIAU.CO JAKARTA - Mesin pengering tangan dengan mudahnya kita temukan di berbagai perkantoran, pusat perbelanjaan maupun di tempat umum. 

Mesin pengering tangan dianggap lebih efektif, higienis dan efisien ketimbang menggunakan handuk bersih untuk mengelap tangan. 

Namun, sebuah penelitian justru memaparkan fakta mengejutkan. Pasalnya, mesin pengering tangan di toilet justru memicu bakteri.

Menurut para Ilmuwan dari University of Leeds, mesin pengering tangan atau ‘jet-air dryer’ dapat menyebarkan bakteri di toilet. Studi tersebut menunjukkan bahwa kedua mesin pengering tangan berudara hangat maupun dingin menyebar bakteri ke udara dan kepada para penggunanya.

Tim peneliti, yang dipimpin oleh Profesor Mark Wilcox dari School of Medicine, membuktikan tangan terkontaminasi dengan jenis berbahaya dari bakteri yang disebut Lactobacillus, yang tidak biasanya ditemukan di kamar mandi umum. Dengan kata lain, fakta mesin pengering tangan menyebarkan bakteri memang benar adanya.

Deteksi berikutnya dari Lactobacillus di udara membuktikan bahwa bakteri tersebut berasal dari tangan selama pengeringan. Para ahli mengumpulkan sampel udara di sekitar pengering tangan dan juga pada jarak satu dan dua meter. Jumlah bakteri dalam udara yang dekat dengan mesin pengering menjadi 4,5 kali lebih tinggi dan 27 kali lebih tinggi dibandingkan dengan udara saat menggunakan tisu.

Di samping pengering, bakteri bertahan di udara selama 15 detik lebih, dengan sekitar lebih dari 48% Lactobacilli berkumpul lebih dari lima menit setelah pengeringan. Lactobacilli masih terdeteksi di udara 15 menit setelah pengeringan tangan.

“Jika  Anda mengeringkan tangan di toilet umum menggunakan mesin pengering tangan, Anda dapat menyebarkan bakteri tanpa menyadarinya. Tangan Anda mungkin juga akan berlumuran bakteri dari tangan orang lain. Temuan ini penting untuk memahami cara bakteri menyebar, dan berpotensi untuk mengirimkan penyakit dan menimbulkan penyakit,” kata Prof. Wilcox seperti yang dikutip dari nytimes.

Namun, penelitian yang didanai oleh European Tissue Symposium ini dianggap terlalu mengada-ada oleh juru bicara Dyson, sebuah perusahaan yang membuat mesin pengering tangan.

Jurnal penelitian ini pernah dipublikasikan dalam Journal of Hospital Infection dan telah dipresentasikan di Healthcare Infection Society (HIS) International Conference di Lyon, France.

Seperti diketahui, hampir seluruh badan jalan yang ada di Inhil, sudah pernah menjadi objek pembangunan dan perbaikan, namun karena kualitas yang tidak baik, jalan jalan yang dibangun dan diperbaiki tersebut tidak bisa dinikmati masyarakat dalam waktu yang lama.

"Bina Marga dan Cipta Karya selaku dinas yang terkait langsung dengan upaya pembangunan tersebut, ke depan kita minta mengutamakan kualitas yang tentu saja dimulai dengan sebuah perencanaan yang baik dan matang, " papar Politisi Partai Golkar Inhil itu.

Halaman :

Berita Lainnya

Index