Manfaat Main Video Game Tetris untuk Korban Trauma

Manfaat Main Video Game Tetris untuk Korban Trauma

Penelitian tarbaru mengungkap manfaat lain dari video game Tetris. Memainkan game ini setelah mengalami trauma, seperti tabrakan mobil, dapat mengurangi resiko kilas balik yang menganggu.

Para peneliti dari universitas Karolinska, Swedia, melakukan penelitian dengan membiarkan korban selamat tabrakan mobil untuk bermain Tetris di ruang gawat darurat 6 jam setelah tabrakan. Ternyata mereka mengalami kilas balik yang lebih minim, kurang dari 62 persen dibanding korban yang tidak melakukan apa apa.

Ketika kilas balik terjadi artinya penderita mengalami suasana traumatis yang menganggu. Memori itu bisa muncul tiba-tiba tanpa peringatan. Ini adalah gejala awal PTSD (Post Traumatic Stress Disorder). Karena itu, orang yang mengalami kilas balik setelah peristiwa traumatis berada dalam resiko tinggi PTSD jangka panjang, kata peneliti.

Peneliti mempelajari pasien selama seminggu. Karena itu butuh studi lebih lanjut untuk melihat efek bermain tetris jangka panjang. Sebelum didiagnosa PTSD, seseorang biasanya mengalami kilas balik dan simtom lainnya sekurangnya satu bulan.

Tapi para peneliti berharap suatu hari, game seperti Tetris dapat menjadi “vaksin kognitif” untuk mengurangi memori intrusif penderita trauma.

“Seseorang dapat mengalami trauma,” ujar Emily Holmes, professor psikologi universitas Karolinska, Swedia.

“Akan menjadi perbedaan besar bagi banyak orang jika kita dapat menciptakan psikologi perilaku sederhana memakai game komputer untuk mencegah penderitaan paska trauma dan memori intrusif.”

Dalam penelitian sebelumnya, Holmes dan kolega koleganya menemukan bahwa main Tetris dapat mengurangi memori intrusif pada seseorang yang menyaksikan video traumatis. Penelitian terbaru dari lab ini dimaksudkan untuk diuji apakah dapat diterapkan di ‘dunia nyata’ .

Para peneliti berpendapat, memainkan Tetris dapat mengacaukan formasi memori jangka panjang dari peristiwa traumatis. Karena game itu membutuhkan perhatian visual tingkat tinggi. Bermain Tetris memakai sumber yang sama di otak untuk ‘menyimpan’ memori visual peristiwa traumatis.

Penelitian terbaru melibatkan 71 orang dari kota Oxford, Inggris, yang masuk ruang gawat darurat setelah mengalami atau melihat kecelakaan mobil (sebagai supir, penumpang, pengendara motor, atau pejalan kaki).

Peserta dipilih secara acak untuk dimasukkan dalam grup Tetris atau grup kontrol. Dalam grup tetris, peserta ditanyakan mengenai kecelakaan yang dialami dan menceritakan dengan singkat kepada peneliti. Ini untuk reaktifasi memori supaya mudah dibentuk sebelum disimpan, kata peneliti. Lalu peserta memainkan Tetris selama 10 menit. Di grup kontrol, peserta diminta untuk menuliskan hal hal yang mereka lakukan di ruang gawat darurat.

Lalu, semua peserta diminta menulis berapa kilas balik yang dialami selama terapi ini. Peserta dari grup tetris mengalami rata rata 9 kilas balik selama minggu minggu terapi. Grup kontrol mengalami rata rata 23 kilas balik.

Banyak peserta bilang bermain Tetris itu mudah dan membantu mengurangi stress, tutur peneliti.

Beberapa peserta senang Tetris membantu mereka selama pemulihan setelah kecelakaan. Menurut Holmes, seorang pria berkata, “Bermain Tetris membantu pikiran saya fokus dan memulihkan ‘normalitas’ di kepala saya. Saya tidak meratapi kecelakaan itu selama di rumah sakit. Bermain Tetris sedikit aneh waktu itu, tapi ternyata membantu.”

Menurut peneliti game game sejenis dengan visual tinggi seperti Candy Crush, atau aktivitas seperti menggambar, mungkin bisa berpengaruh serupa.

Penelitian masa depan harus juga melihat efek dari bermain game dalam waktu lama, atau beberapa kali, kata peneliti. (Aura)

Halaman :

Berita Lainnya

Index