Mengejutkan! Inti Matahari Ternyata Berputar Empat Kali Lebih Cepat

Mengejutkan! Inti Matahari Ternyata Berputar Empat Kali Lebih Cepat

JAKARTA – Para ilmuwan mengatakan bahwa mereka telah menemukan inti Matahari berputar empat kali lebih cepat dari permukaannya, sebuah penemuan mengejutkan yang mungkin merupakan peninggalan pembentukannya.

Temuan ini dipimpin oleh para ilmuwan dari University of the Côte d'Azur di Prancis dan dipublikasikan di jurnal Astronomy and Astrophysics. Inti ini membentuk sekitar seperempat radius Matahari dari 696.000 kilometer.

Diperkirakan fenomena ini mungkin terkait dengan periode setelah terbentuknya Matahari 4,6 miliar tahun yang lalu, saat angin Matahari memperlambat rotasi bagian terluar. Intinya, bagaimanapun bisa saja tidak terpengaruh dan mempertahankan kecepatan aslinya. Gagasan ini telah disebut-sebut selama 20 tahun, namun belum pernah ditemukan sebelumnya.

"Penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa rotasi inti ini tertinggal dari periode ketika Matahari terbentuk. Ini mengejutkan, dan menarik untuk berpikir bahwa kita mungkin telah menemukan peninggalan seperti apa Matahari saat pertama kali terbentuk,” kata Roger Ulrich dari University of California, Los Angeles, rekan penulis studi tersebut, dalam sebuah pernyataan.

Penemuan ini dibuat dengan menggunakan instrumen yang disebut GOLF (Global Oscillations at Low Frequency) di pesawat luar angkasa NASA dan ESA’s SOHO (the Solar and Heliospheric Observatory).

Hal itu mengamati jenis gelombang seismik di Matahari, yang disebut g-mode dan melihat bagaimana mereka berinteraksi dengan inti.

"Ini tentu hasil terbesar SOHO dalam dekade terakhir, dan salah satu penemuan top sepanjang SOHO," kata Bernhard Fleck, ilmuwan proyek SOHO ESA yang berbasis di Goddard Space Flight Center NASA di Greenbelt, Maryland dalam sebuah pernyataan terpisah.

Dengan menggunakan data berumur 16,5 tahun yang dikumpulkan oleh GOLF, para ilmuwan dapat melihat berapa lama gelombang akustiknya mengalir melalui Matahari dan kembali ke permukaan. Perjalanan ini memakan waktu sekitar empat jam, tujuh menit.

Tetapi mereka juga mampu mengukur dampak gelombang gravitasi di inti Matahari. Sekarang para ilmuwan dapat mulai mempelajari Matahari secara keseluruhan, dan melihat bagaimana rotasi yang berbeda ini mempengaruhi permukaan. Diperkirakan bahwa rotasi yang bervariasi bahkan mungkin berperan dalam penciptaan bintik matahari yang luas di permukaan. Demikian dinukil dari IFLScience, Kamis (3/8/2017).

Halaman :

Berita Lainnya

Index