Satwa yang Dicekoki Miras Diperiksa Medis, Begini Kata Dokter Hospital Animal TSI

Satwa yang Dicekoki Miras Diperiksa Medis, Begini Kata Dokter Hospital Animal TSI
Kuda Nil, salah satu satwa di TSI yang dicekoki miras oleh pengunjung, tengah menjalani pemeriksaan medis.

HARIANRIAU.CO - Taman Safari Indonesia (TSI) memeriksa beberapa hewan yang dicekkoki miras jenis Anggur Merah Cap Orangtua oleh sejumlah pengunjung muda-mudi yang heboh di media sosial. Jika fatal, maka bisa mengganggu infus saraf hewan. “Sejauh ini kalau secara klinis belum terlihat ya. Biasanya sudah parah dulu baru menunjukan gejalan klinisnya,” ujar Dokter Hewan Hospital Animal TSI, drh Fonny, Kamis (16/11) dilansir pojokjabar.

Fonny menjelaskan bahwa, sifat satwa liar berbeda dengan satwa domestik. Salah satunya soal gangguan pencernaan.

Dalam kasus ini, lanjut Fonny, sejauh ini para satwa masih terbilang normal. Hanya, pihak TSI akan memasukan hewan ke dalam lembaga konservasi.

“Masih cenderung normal. Cuman sekarang masih di konservasi dulu ke depannya. Kejadian ini memang belum pernah terjadi,” katanya.

Di tanya soal kesehatan kuda nil, Foni menjelaskan bisa jadi kondisi memburuk namun tetap dalam konservasi TSI. “Untuk kuda nil sejauh ini belum terlihat gejala signifikan yang mungkin memburuk fisiknya itu sendiri,” jelasnya.

Proses pemeriksaan secara medis sendiri, tim mengamati kondisi fisiknya. Kemudian akan masuk konservasi dalam jangka panjang. Pengaruh Akohol sendiri amat berbahaya bagi satwa. Terutama efek samping kepada satwa mamalia.

“Maish menganggu infus saraf. Cuma sekarang kita teliti volumenya berapa banyaknya diberikan belum diketahui secara pasti,” jelas Fonny.

Halaman :

Berita Lainnya

Index