HARIANRIAU.CO - Beredarnya video mahasiswi yang mau melayani dosennya demi kelulusannya dari sebuah universitas membuat beberapa mahasiswa di kampus di bilangan Senayan, Jakarta Pusat, tidak percaya. Para mahasiswa tidak mau suasana kampus menjadi gaduh.
"Iya tahu sih banyak yang bilang Moestopo itu banyak ayam kampus, tapi sih sampai sekarang belum percaya karena tidak lihat sendiri. Semoga saja sih bisa diusut hal-hal seperti itu supaya nggak membuat kegaduhan di kampus," ujar salah satu mahasiswi jurusan komunikasi, Ditasha kepada JawaPos.com, Rabu (21/2).
Menurutnya, jika kampusnya benar-benar menemukan mahasiswi yang 'tidak benar' dan melakukan hal itu secara gamblang, kampus harus memberikan sanksi tegas. Misalnya, skorsing atau dikeluarkan karena dianggap memalukan nama baik almamater kampus.
Senada dengan Ditasha, mahasiswi jurusan komunikasi angkatan 2015, Anastasya Ayu juga memang tidak setuju kalau kampusnya dikatakan banyak 'ayam kampus'. Dirinya sempat berpikiran seperti itu dulu, tetapi setelah berkuliah dirinya merasa tidak ada kabar atau bahkan nampak 'ayam kampus' yang dikatakan banyak orang.
"Mungkin itu sejarah lama yang sekarang udah hampir nggak ada. Sebenernya, yang namanya ayam kampus itu ada di banyak kampus lain, jadi bingung juga kenapa hal kayak gitu nempel banget di kampus kita. Padahal yang aku temuin di kampus, itu sekarang banyak kok anak-anak yang bener kuliah,"tutur Anatasya.
Bahkan, dirinya mengakui aturan di kampus tersebut sangat ketat. Jika ada anak yang dikatakan 'ayam kampus' ada, dia tidak akan bisa mengikuti sistem dan dipastikan dia malas untuk kuliah. Maka, dia berharap kedepannya cap itu dapat segera ditenggelamkan.
"Sekalipun ada yg ga bener, kayak beberapa kasus yang terjadi dan menyangkut mahasiswa kampus kita. Langsung aja di cek, pasti dia angkatan tua, yang memang tidak niat kuliah, nggak lulus-lulus. Karena untuk angkatan-angkatan sekarang, itu menurut pengamatanku anaknya baik-baik, memang niat kuliah," pungkasnya.
Sumber: jawapos
.jpeg)
