Seragam Baru untuk Polwan Muslim

Seragam Baru untuk Polwan Muslim

HARIANRIAU.CO - Pasukan polisi telah menciptakan seragam yang kurang terbuka bagi perempuan Muslim, yang dirancang untuk tidak menunjukkan bentuk tubuhnya.

Kepolisian West Yorkshire berharap, kekosongan yang lebih longgar, akan menghasilkan lebih banyak anggota dari kalangan etnis minoritas.

Banyak pasukan telah mengizinkan petugas wanita mengenakan jilbab atau jilbab, tetapi seragam baru diyakini sebagai yang pertama di Inggris.

Asisten Kepala Polisi Angela Williams mengatakan, untuk bulan lalu, mereka telah menguji coba seragam baru untuk wanita, yang dirancang untuk tidak menunjukkan bentuk perempuan.

"Ini disarankan petugas wanita Muslim dan dirancang oleh Manajer Pakaian kami dalam hubungannya dengan petugas," ujarnya.

"Tunik itu lebih longgar dan lebih panjang, dan memiliki lengan penuh. Ini telah diterima dengan baik dari para perwira di kepolisian, dan kami sekarang telah membuat persediaan seragam ini lebih lanjut untuk petugas lain untuk diadili jika mereka menginginkannya," lanjut Angela.

Angela berharap, seragam ini akan mendorong orang-orang dari kelompok yang kurang terwakilkan, untuk mempertimbangkan karier di kepolisian, jika mereka sebelumnya telah menunda bergabung dengan pasukan karena seragam.

"Kami terbuka untuk saran dari semua komunitas, tentang bagaimana seragam kami dapat ditata untuk lebih sesuai dengan kebutuhan mereka." 

Pc Firzana Ahmed menjadi yang pertama memakai kit baru, dan mengatakan itu telah membawa umpan balik positif dari komunitas lokal di Bradford. 

Kepolisian West Yorkshire dan Panel Kejahatan, telah menanyai kepala polisi pada hari Jumat tentang apa yang mereka lakukan, untuk meningkatkan jumlah anggota etnis (BAME) hitam dan minoritas.

Chief Constable Dee Collins mengatakan, untuk beberapa wanita, kekhawatiran tentang desain seragam yang ada dapat mencegah mereka mendaftar.

Anggota panel Roger Grasby mengatakan, pasukan itu telah melihat beberapa keberhasilan dalam meningkatkan jumlah staf yang perempuan, cacat atau lesbian, gay, biseksual atau transgender (LGBT) tetapi kurang begitu dengan BAME.

Persentase tersebut telah merangkak naik dari lima persen pada tahun 2015 menjadi 5,6 persen tahun ini, tetapi masih ada kekhawatiran bahwa para kandidat diberhentikan.

Miss Collins berkata: "Apakah ini masalah kepercayaan diri? Apakah ini masalah kepercayaan? Mungkin di sekitar hal-hal yang sesederhana seragam."

Dia telah memamerkan seragam baru ke Dewan Wanita Muslim di Bradford, ia menambahkan, "Saya benar-benar bertekad, kami akan terus meningkatkan angka-angka ini," katanya. "Kami perlu, kami benar-benar perlu."

Sumber: rakyatku

Halaman :

Berita Lainnya

Index