Driver GrabCar Onani di Depan Penumpangnya Seorang Guru SD yang Lagi Hamil

Driver GrabCar Onani di Depan Penumpangnya Seorang Guru SD yang Lagi Hamil
Korban VS (tengah) didampingi kuasa hukumnya (kiri)

HARIANRIAU.CO - Sudah lebih sepekan laporan aduannya terkait pelecehan seksual, VS (29) kembali mendatangi Polrestabes Medan guna memenuhi panggilan polisi dalam pemeriksaan lanjutan, Senin (2/4/2018) lalu. 

Didampingi suami, Andi (34) dan kuasa hukumnya, M Asril SH, polisi melakukan pemeriksaan disertai saksi. Dari hasil pemeriksaan lanjutan tersebut, M Asril SH mengutarakan, polisi sudah mendatangi lokasi TKP di Jalan Madong Lubis Medan dan menemukan saksi yang melihat pelapor IZ (35) warga Marelan, tengah melakukan onani hingga klimaks mengarah ke korban. 

“Jadi, tadi penyidiknya juga mengatakan bahwa sudah menemukan saksi di TKP yang melihat pelapor onani ke arah korban. Maka, saksinya di TKP juga akan diperiksa dan rencananya Jum’at depan, penyidik akan memanggil terlapor (IZ),” kata Asril seperti dilansir Metro24jam.com.

Dijelaskannya lagi, bahwa laporan mereka telah diperkuat dengan keterangan saksi, yakni pemilik rumah makan di lokasi kejadian yang melihat pelaku melakukan onani saat korban berusaha kabur dari mobil BMW warna merah bernopol BK 729 CC.

Saksi di TKP melihat korban kabur dengan membuka pintu mobil dan kabur dengan menyetop betor yang sedang melintas. Namun sejak kejadian itu, VS mengaku terauma berat dengan aksi terlapor yang secara paksa mempertontonkan perbuatan tidak senonoh itu. 

Di dalam mobil itu, korban terperangkap karena tak bisa keluar akibat pintu mobil sempat dikunci oleh pelaku. Tak hanya itu, terlapor juga sempat membawa VS berkeliling ke tujuan lain yang bukan keinginannya. Hingga akhirnya berhenti di kawasan Jalan Madong Lubis, Medan, dimana birahi pelaku memuncak hingga melakukan onani. Atas kejadian itu, pihak keluarga korban bersama pengacaranya berharap dan memohon Kapolrestabes Medan agar mengatensikan laporan tersebut sehingga aksi pelaku dapat dihentikan dan tak menimbulkan korban lainnya. 

“Bahkan kelakuan serupa pernah dilakukan pelaku kepada orang lain sebelum klien saya. Hal itu kami ketahui setelah kami lihat di media sosial yang komen soal si terlapor. Maka menurut saya pelaku harus segera ditangkap. Ini masih soal perbuatan tidak menyenangkan. Nah kalau kejadian yang menimpa korban (VS) tidak mampu kabur dari mobil itu, makin bisa diperkosanya,” sebut kuasa hukum VS. 

Suamin VS juga berharap serupa. Dengan rasa kesalnya, Andi mengaku menyerahkan sepenuhnya kasus yang menimpa istrinya itu ke polisi. Akan tetapi, pasangan suami istri yang beralamat di Jalan Indrapura Medan Perjuangan ini, berharap dalam beberapa hari ke depan pelaku sudah tertangkap. 

“Setelah kami laporkan ke polisi, IZ sempat mengakui perbuatannya dan memohon maaf melalui aplikasi WhatsApp kami. Pada hari Minggu (25/3/2018) kemarin, IZ mau minta mediasi dengan dipertemukan untuk minta maaf. Sehingga kita sepakat bertemu di Jalan Uskup Agung Medan, tepatnya di Kafe Wak Nur. Tapi setelah kami datang dan menunggu lebih 4 jam, si IZ gak datang. Saya harapkan sama polisi secepatnya menangkap IZ,” harap Andi. 

Guru SD Itu, Sedang Hamil dan Masih Trauma Berat Sementara itu, VS sewaktu ditanyai mengaku masih ketakutan dan trauma berat. Hal itu juga berpengaruh terhadap kegiatannya yang merupakan seorang guru sekolah dasar (SD) di Medan. Bukan itu saja, wanita yang diketahui sedang hamil 7 bulan ini, sering menangisi kejadian yang menimpanya hingga mengingau terbawa mimpi. 

“Sampai sekarang saya ketakutan sekali bang. Kalau malam sering saya menangis. Saya mengajar jadi terbayang kejadian itu. Sekarang saya sudah mengajar lagi, tapi biasanya kalau pulang naik GrabCar, saya lebih hati-hati. Kalau mobil yang saya pesan tidak sama nomor platnya dengan yang saya order, saya gak bakalan mau,” tuturnya. 

Peristiwa itu bermula saat VS dari Bank Sumut Jalan Imam Bonjol memesan taksi online untuk pulang ke rumahnya di Jalan Indrapura. Saat memesan taksi online itu, data yang tertera atas nama pria berinisial IZ, dengan mobil yang dikendarai Avanza warna Hitam BK 1705 BC. Namun, ketika tiba di lokasi penjemputan, IZ datang mengendarai mobil BMW warna merah BK 729 CC. Korban tak merasa curiga, karena IZ menawarkan masuk ke dalam mobil dengan ramah. Rupanya, setelah berada di perjalanan, IZ membawa pelaku bukan ke jalan menuju rumah korban. Akhirnya pelaku menghentikan laju mobilnya lalu menunjukkan alat vitalnya sambil memeganginya dengan sebelah tangan. 

“Sepanjang perjalanan si IZ bertanya mengenai hal pribadi sampai masalah intim dan seks. Saya jadi takut. Lama kelamaan, dia (IZ) onani pakai sebelah tangan sambil menyetir. Lalu mobil itu dibawanya sampai ke Jalan Madong Lubis dan di situ diberhentikannya. Saat itulah dia mengatakan bahwa ia telah ‘sangek’ (horny) sambil menunjukkan kemaluannya yang sedang onani,” kenang VS sembari menutupi wajahnya seperti dilaporkan riausky.com.

Melihat tingkah tak wajar itu, VS berupaya berontak dan berusaha kabur dari dalam mobil, namun pintu mobil dalam keadaan terkunci. “Dia (IZ) sempat memohon 1 menit lagi supaya saya jangan keluar dan turun dari mobilnya karrna dia sedang klimaks. Dia mau menggapai saya. Di situlah saya berhasil membuka pintu mobil dan kabur. Kebetulan ada becak dan saya langsung naiki,” bebernya. 

Selanjutnya wanita turunan Tionghoa melaporkan IZ (35) ke Polrestabes Medan dengan bukti lapor dengan STPL/545/III/2018/SPKT Restabes Medan. Dari hasil informasi yang diperolehnya, bahwa IZ merupakan seorang karyawan BUMN di Kota Medan. 

“Kami sudah tanyai beberapa orang bahwa dia IZ karyawan Pelindo. Foto dari facebook miliknya juga mengenakan baju Pelindo. Tapi kelakuannya sungguh tak beretika,” timpal Asril lagi, kuasa hukum VS. Terpisah, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto melalui Kasat Reskrim, AKBP Putu Yuda membenarkan laporan tersebut.

“Laporannya masih dalam proses. Korban belum ditetapkan sebagai tersangka,” aku Kasat Reskrim singkat. 

Halaman :

#Pencabulan

Index

Berita Lainnya

Index