HARIANRIAU.CO - Minggu, 3 September 2017, siswi cantik IN merasa putus asa. Beban di pundaknya seperti tak mampu ditanggung. Malang, ia malah bertemu dengan seorang pria berusia 40 tahun asal Indramayu yang malah menjerumuskannya ke dalam persoalan maha berat.
SG pria yang baru dikenal IN itu mengajaknya mengubur persoalan dengan minum-minuman keras.
Tak sampai di situ. Jarum jam menunjukkan pukul 02.00 WIB. Pikiran busuk SG pun muncul dengan mengajak IN ke sebuah hotel kelas melati depan Stasiun Kejaksan, Kota Cirebon.
Di dalam kamar, IN makin merasakan pusing di kepala hingga akhirnya tak sadarkan diri.
Pengaruh minuman keras membuatnya tak kuasa menahan tubuhnya untuk goyah ke atas ranjang.
Diduga, SG melakukan kekerasan seksual kepada siswi berusia 16 tahun itu.
Singkat cerita, IN kembali pulang ke rumahnya dengan sadar diri bahwa ia telah diancam oleh SG untuk tidak memberitahukan kepada siapapun apa yang telah diperbuatnya.
Ternyata tekanan psikis itu membuat IN semakin terpuruk. IN tak mau lagi sekolah. Perilakunya pun mulai berubah.
Hingga pada awal April 2018, IN memberanikan diri untuk cerita kepada orangtuanya.
Sontak saja, RD (37) kaget dan kesal mendengar cerita anak perempuannya itu. Diketahui, tak hanya kekersan seksual, SG pria yang membuat IN terpuruk itu memberikan obat-obatan.
RD pun melaporkan kasus ini kepada Polres Kota Cirebon pada Senin (2/4/2018).
Kapolres Cirebon Kota AKBP Rolan Ronaldy seperti dilansir lampuhijau.co, Kamis (5/4/2018), melalui Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota, AKP Galih Wardani membenarkan adanya laporan dugaan kekerasan seksual tersebut.
“Kasusnya dalam proses,” katanya dilaporkan pojoksatu.id.
Kasus kekerasan tersebut selanjutnya ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Cirebon Kota untuk proses hukum lebih lanjut.
.jpeg)
