Makin Gila, Istri dan Anak pun Dijadikan Tumbal

Makin Gila, Istri dan Anak pun Dijadikan Tumbal
Bom gereja di Surabaya

HARIANRIAU.CO - Kelompok teroris di Indonesia semakin menggila. Mereka tak segan-segan menjadikan istri dan anak sebagai tumbal.

Seperti yang terjadi di Surabaya Jawa Timur, seorang ibu membawa dua anaknya yang masih balita (bawah lima tahun) meledakkan diri di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya Utara, Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Saksi mata membeberkan detik-detik bom bunuh diri meledak di Gereja Katolik Santa Maria. Saksi bernama Antonius mengaku melihat seorang perempuan membawa dua anaknnya meledakkan diri di halaman Gereja Katolik Santa Maria.

“Saya sempat melihat dua orang anak dan ibunya datang membawa dua tas,” kata Antonius kepada wartawan di lokasi, Minggu (13/05).

Pria yang bekerja sebagai satpam itu menambahkan, awalnya, petugas menghadang perempuan dewasa tersebut di depan pagar halaman gereja. Namun wanita itu tetap mencoba masuk ke dalam gereja.

“Tiba-tiba saja ibu itu memeluk petugas. Tiba-tiba (bom) meledak,” tambah Antonius.

Ledakan terdengar sampai lima kali dan cukup keras. Polisi langsung mensterilkan lokasi di Jalan Diponegoro ditutup. Para korban pun dievakuasi ke rumah sakit.

Sehari sebelumnya, polisi menangkap dua terduga teroris cantik bernama Dita Siska Millenia (18) dan Siska Nur Azizah (22). Keduanya diciduk saat hendak menerobos masuk ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Dua terduga teroris cantik

Dua terduga teroris cantik ditangkap

Dita (18) diketahui berasal dari Temanggung dan Siska berasal Ciamis. Keduanya hendak masuk ke Mako Brimob untuk memastikan keberadaan rekannya di dalam Rutan Cabang Salemba itu.

Dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang beredar itu, Siska mengaku bakal nekat menyusup masuk ke dalam Rutan Cabang Salemba di Mako Brimob.

“Untuk mencari informasi tentang keberadaan ikhwan-ikhwan (sebutan bagi lelaki-laki dari kelompok mereka) dan memastikan para ikhwan-ikhwan memang sudah tidak berada di dalam Rutan Mako Brimob,” terang Siska saat diinterogasi aparat kepolisian, Sabtu malam (12/5).

Dalam BAP juga disebutkan apabila para ikhwan masih berada di dalam Rutan, mereka akan ikut berjuang dan berperang melawan aparat kepolisian.

“Saya membawa salah satu barang tajam yaitu gunting dengan tujuan untuk menusuk anggota kepolisian atau melumpuhkan anggota kepolisian yang menghalangi kami apabila masuk ke Mako Brimob,” aku Siska.

sumber: pojoksatu

Halaman :

##BomBunuhDiri

Index

Berita Lainnya

Index