ISIS Klaim Dalangi Bom Surabaya

ISIS Klaim Dalangi Bom Surabaya
ISIS

HARIANRIAU.CO - Serangan bom Surabaya diklaim sebagai ulah ISIS. Hal itu terungkap dalam laman propagandanya, Amaq News Agency.

Klaim ISIS atas peristiwa kelam di Kota Pahlawan itu muncul Jumat (13/5/2018) beberapa waktu usai 3 bom meledak di tiga gereja berbeda.

Klaim itu dimuat di situs komunitas intelejen antiteroris siteintelgroup.com dalam bahasa Arab.

“ISIS bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Kota Surabaya, yang menewaskan sebelas orang dan melukai 41 orang,” tulis laman tersebut.

Kepada awak media, Kapolri Jendral Tito Karnavian pun membeberkan motif penyerangan tersebut.

Menurutnya, serangan bom di tiga gereja di Kota Pahlawan itu disebabkan karena kelompok teroris saat ini sedang tertekan.

Demikian disampaikan Kapolri Jendral Tito Karnavian di Polda Jatim, Minggu (13/5/2018) sore.

Dalam Pernyataannya, Kapolri menyebut serangan tersebut dilakukan oleh kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid atau (JAT).

Dua kelompok teroris tersebut, terangnya, adalah kelompok pendukung utama ISIS yang ada di Indonesia.

Untuk diketahui, pimpinan JAT sendiri saat ini tengah berada di rutan Mako Brimob, yakni Aman Abdurrahman.

“Dita dan keluarganya ini sel JAD yang ada di Surabaya. JAD Surabaya ketuanya Dita ini,” ungkap Tito.

Kapolri membeberkan, ISIS sendiri saat ini tengah tertekan oleh Amerika Serikat maupun Rusia yang membuat mereka terpojok.

Dalam kondisi tersebut, lanjutnya, Isisi memerintahkan seluruh jaringannya untuk melakukan penyerangan di seluruh dunia.

“Termasuk jaringan mereka yang sudah kembali ke Indonesia,” bebernya.

Selain JAT dan JAD, sambung Kapolri, ada kelompok alumni Suriah yang saat ini sudah ada yang kembali ke Indonesia.

Dalam catatan Polri, tak kurang dari 1.100 warga Indonesia yang berangkat ke Suriah.

“Sekitar 500 masih ada di Suriah, 103 meninggal di sana. Sisanya dideportasi kembali ke Indonesia,” katanya.

Untuk pelaku bom Surabaya sendiri, terduga pelaku bom bunuh diri adalah satu keluarga yang merupakan anggota JAD dan JAT.

Yakni pasangan suami-istri, Dita Apriyanto dan Puji Puswati, serta empat anaknya, Fadil (18), Firman Halim (16), Fadilah Sari (12) dan Pamela Rizkita (9).

Untuk Fadil dan Firman Halim, kata Kapolri, melakukan bom bunuh diri di Gereja Jalan Ngagel Madya itu meledak pada pukul 06.30 WIB dan menjadi aksi pertama.

Sedangkan Puji Puswati bersama dua putrinya, melakukan bom bunuh diri di GKI Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB.

Sementara Dita Apriyanto, melakukan penyerangan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuna pad pukul 07.53 WIB.

“Dita men-drop istri dan dua anak perempuannya di DKI Diponegoro,” terangnya.

Tito menambahkan, saat ini polisi masih melakukan pendalaman. Termasuk, memastikan jenis bahan peledak.

“Mereka (pelaku) menggunakan modus atau cara pengeboman yang berbeda. Jenis bahan peledaknya masih kami teliti bersama tim forensik,” kata Tito.

Halaman :

##BomBunuhDiri

Index

Berita Lainnya

Index