Kapolri Ngaku Baru Tahu Jumlah Napi Teroris Over Kapasitas, “Anggota yang Gugur Bukan Tim Penindak”

Kapolri Ngaku Baru Tahu Jumlah Napi Teroris Over Kapasitas, “Anggota yang Gugur Bukan Tim Penindak”
Kapolri Tito Karnavian

HARIANRIAU.CO - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavaian mengakui salah satu faktor dari pecahnya kerusuhan napi teroris di rutan cabang salemba Kelapa Dua, Depok karena banyaknya napi.

Menurut Tito idealnya rutan cabang Salemba di kompleks Mako Brimob Kelapa Dua ini hanya untuk 65 orang dan maksimum 90 orang.

“Saya baru tahu, ini sampai 156 orang,” ujar Tito di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Kamis, (10/5/2018).

Lebihi lanjut Tito menjelaskan dengan banyaknya napi yang ada, kondisi rutan menjadi sumpek yang gampang membuat kemarahan para napi teroris.

Selain itu kesempatan untuk melakukan tindakan penyanderaan juga sangat terbuka karena besarnya jumlah napi di rutan.

Apalagi, sambung Tito, dalam rutan terdapat ruang pemeriksaan sebelum pemberkasan ke persidangan.

Di ruang itulah insiden penyanderaan bermula kepada anggota Densus 88 anti teror yang sedang bertugas.

“Jadi anggota kami yang gugur ini adalah Densus 88 tapi bukan tim penindak atau pemukul tapi tim pemberkasan. Walaupun mereka pegang senjata itulah yang dirampas,” ujarnya dikutip dari laman pojoksatu.id.

Halaman :

##NapiTerorisRusuh

Index

Berita Lainnya

Index