Ini Dia Tiga Senjata Andalan Pangeran Diponegoro yang Bikin Belanda Merinding

Ini Dia Tiga Senjata Andalan Pangeran Diponegoro yang Bikin Belanda Merinding
Pangeran Diponegoro

Nama Pangeran Diponegoro begitu masyhur kala itu. Sepak terjangnya membuat pasukan Belanda ketar-ketir. Bahkan untuk meredamnya, Belanda menggunakan berbagai jurus dan trik licik. Yang menarik, dibalik kehebatan Pangeran Diponegoro ternyata tak lepas dari peran beberapa benda pusakanya.

Perlawanan yang dipimpin Pangeran Diponegoro selama Perang Jawa (1825-1830) membuat Belanda mengalami rugi besar. Untuk menumpas perlawanan Pangeran Diponegoro tersebut, Belanda telah kehilangan 15 ribu pasukan dan kerugian materi sebesar 20 juta gulden.

Lalu apa yang membuat sosok Pangeran Diponegoro begitu menakutkan di mata musuhnya? Jawabannya ternyata ada pada tiga senjata rahasianya saat itu. Memang juga didukung dengan ketangguhan kuda kesayangannya yang dikenal tangkas di medan laga.

Ternyata kunci kehebatan Pangeran Diponegoro ada pada benda-benda pusakanya. Pertama, Keris Kiai Nogo Siluman yang baru saja diserahkan pihak Kerajaan Belanda ke pemerintah Indonesia.

Keris Kiai Nogosiluman merupakan salah satu keris yang selalu diselipkan di pinggang Pangeran Diponegoro saat Perang Jawa. Konon kabarnya, yang memegang keris ini akan dibuat gemetar hingga tak sadarkan diri.

Keris Kiai Nogo Siluman

Benda pusaka kedua, Tombak Pusaka Kiai Rondhan. Ini menjadi salah satu pusaka kesayangan Pangeran Diponegoro yang dianggap suci serta bisa memberikan perlindungan dan peringatan akan datangnya bahaya yang mengancam.

Ketiga, tongkat Kiai Tjokro. Tongkat yang terbuat dari kayu mahoni dengan panjang 153 cm ini juga sempat hilang saat berada di Belanda. Menurut ahli sejarah, tongkat tersebut diperoleh Pangeran Diponegoro dari warga pada sekitar tahun 1815. 

Tongkat itu lantas digunakan semasa menjalani ziarah di daerah Jawa selatan, terutama di Yogyakarta. Itu terjadi sebelum Diponegoro mengobarkan perang terhadap Hindia Belanda pada 1825-1830. (Suara)
 

Halaman :

#Sejarah

Index

Berita Lainnya

Index