Bom Surabaya: Teroris, Kalian Itu Biadab dan Pengecut!

Bom Surabaya: Teroris, Kalian Itu Biadab dan Pengecut!

HARIANRIAU.CO - Bom Surabaya yang dilancarkan kelomok teroris mendapat kecaman dari berbagai pihak. Data sementara kepolisian, bom bunuh diri tersebut membunuh 9 orang.

Sedangkan 40 orang lainnya mengalami luka serius dalam Miggu (13/5/2018) kelam di Kota Para Pahlawan itu.

Aksi bom bunuh diri yang diduga dilakukan oleh satu keluarga itu pun mendapat kutukan dari banyak pihak.

Banyak pihak meyakini, aksi keji tersebut masih berkaitan dengan kerusuhan Mako Brimob beberapa waktu lalu.

Selain itu, juga dilakukan oleh jaringan kelompok teroris tertentu yang berkaitan dengan napi teroris di Mako Brimob yang kemudian dipindahkan ke LOP Nusakambangan.

Kutukan salah satunya datang dari Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily.

“Kami yakin pelakunya tidaklah berdiri sendiri dan memiliki keterkaitan dengan pihak-pihak yang selama ini terkait dengan tindakan terorisme,” kata Ace kepada JawaPos.com, Minggu (13/5).

Selain mengutuk, ia juga menyebut aksi teroris tersebut sebagai aksi yang biadab, pengecut dan tak bertanggungjawab.

Menurutnya, aksi bom bunuh diri itu sangat keji dan sama sekali tak mencerminkan kemanusiaan.

Lebih dari pada itu, ia juga menyebut aksi bom Surabaya itu bisa merusak kerukunan umat beragama.

Terlebih, tak ada satupun agama yang mengajarkan kekerasan.

Jokowi tinjau lokasi bom di Surabaya

Jokowi tinjau lokasi bom di Surabaya

“Tidak ada ajaran agama manapun yang mengajarkan untuk saling merusak tempat ibadah,” tegasnya.

Oleh karena itu, Ace mengutuk dan mengecam dengan keras atas tindakan kejam dan biadab tersebut.

Selain itu, pihaknya juga mendesak kepolisian agar bisa mengusut tuntas kasus ini.

“Partai Golkar mendesak pihak aparat keamanan untuk menyelediki dan mengusut dengan tuntas peristiwa tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan,” pungkasnya.

Di sisi lain, Kapolri Jendral Tito Karnavian mengungkap identitas terduga pelaku bom bunuh diri tersebut adalah satu keluarga yang merupakan anggota Jamaah Anshorut Daulah (JAD) dan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT.

Yakni pasangan suami-istri, Dita Apriyanto dan Puji Puswati, serta empat anaknya, Fadil (18), Firman Halim (16), Fadilah Sari (12) dan Pamela Rizkita (9).

Demikian disampaikan Kapolri Jendral Tito Karnavian di Polda Jatim, Minggu (13/5/2018) sore.

Untuk Fadil dan Firman Halim, kata Kapolri, melakukan bom bunuh diri di Gereja Jalan Ngagel Madya itu meledak pada pukul 06.30 WIB dan menjadi aksi pertama.

Sedangkan Puji Puswati bersama dua putrinya, melakukan bom bunuh diri di GKI Jalan Diponegoro pukul 07.15 WIB.

Bom gereja di Surabaya

Bom gereja di Surabaya

Sementara Dita Apriyanto, melakukan penyerangan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuna pad pukul 07.53 WIB.

“Dita men-drop istri dan dua anak perempuannya di DKI Diponegoro,” terangnya.

Tito menambahkan, saat ini polisi masih melakukan pendalaman. Termasuk, memastikan jenis bahan peledak.

“Mereka (pelaku) menggunakan modus atau cara pengeboman yang berbeda. Jenis bahan peledaknya masih kami teliti bersama tim forensik,” kata Tito.

Usai peristiwa tersebut, beredar surat terbuka yang ditujukan kepada kelompokl teroris yang ada di seluruh penjuru Indonesia.

Entah dari mana awal dan siapa penulis surat terbuka tersebut. Yang jelas, surat itu menunjukan bahwa aksi teror itu sama sekali tak membuat takut.

Berikut surat terbuka untuk teroris terkait Bom Surabaya:

Bom meledak di Surabaya

Bom meledak di Surabaya

SURAT TERBUKA UNTUK TUAN TERORIS DI MANAPUN KALIAN BERADA

Maaf tak mengucap salam, karena aku tidak tahu apa agamamu dan apa yang kau percayai

Kitab apa yang kau baca hingga kau merasa paling benar, kitab mana yang mengajarkan membunuh orang di luar peperangan?

Pemimpin mana yang kau ikuti hingga langkah yang kau ambil melampaui ajaran para nabi?

Ibu mana yang melahirkanmu hingga mati rasa belas kasihmu?

Ayah mana yang membimbingmu sehingga rasa ketakutan yg kau ciptakan dalam aksimu?

Makanan apa yang mengalir ketubuhmu sehingga kau merasa terpilih sebagai mesin pencabut nyawa.

Pakaian apa yang kaupakai hingga kau merasa gagah, tak tersentuh neraka

Kalau kau pikir tindakanmu akan mencapai mimpimu, kupastikan jauh dari itu…tumpuan kebencian terarah pada kelompokmu

Bagaimana mimpimu membangun peradaban tanpa ada simpati dari manusia?

Alih alih menegakkan kebenaran … yang lahir justru antipati…ketakutan…

Makin lama generasi ini makin jauh dari agama…takut dengan agama…

saat itu tiba, kau ikut bertanggungjawab meng-atheis-kan dunia ini!!!

Pastinya kau bukan representasi islam, pastinya juga bukan representasi nasrani, hindu atau budha

Agama yang kutahu mengajarkan cinta kasih sesama manusia, kelembutan, kesabaran

Sembah pada Tuhan seharusnya menghindarkan perbuatan keji dan munkar.

Broadcast sebanyak-banyaknya surat terbuka untuk teroris ini ke semua group yang Anda gabung, setidaknya teroris berkurang satu.

Salam Perang Lawan Teroris

Jaya Indonesiaku.

NKRI HARGA MATI.

sumber: pojoksatu

Halaman :

##BomBunuhDiri

Index

Berita Lainnya

Index