Terbentuknya Kabupaten Kerinci dan Perang Tiga Bulan Melawan Belanda

Terbentuknya Kabupaten Kerinci dan Perang Tiga Bulan Melawan Belanda
Tampak foto Danau Pauh yang menjadi salah satu ikon wisata di Kabupaten Kerinci. (Ist)

HARIANRIAU.CO - Kabupaten Kerinci adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jambi. Kerinci ditetapkan sebagai Kabupaten sejak awal berdirinya Provinsi Jambi dengan pusat pemerintahan di Sungai Penuh.

Pada tahun 2011, pusat pemerintahan berpindah ke Siulak. Nama kerinci berasal dari bahasa tamil yaitu kurinji, yang merupakan nama bunga yang tumbuh di daerah pegunungan India Selatan.

Berdasarkan catatan China menyebut ada sebuah negeri bernama Koying yang berdiri pada Abad 2 SM terletak di sebuah dataran tinggi dan memiliki Gunung api. Beberapa Ahli berpendapat bahwa Koying identik dengan dataran tinggi Kerinci.

Abad 14 M, Kerajaan Dharmasraya, Sumatera Barat mulai menetapkan undang-undang kepada para kepala suku atau luhah di setiap dusun di Selunjur bumi Kurinci. Kepala suku itu disebut Depati sebagaimana yang tercantum dalam kitab Undang-undang Tanjung Tanah.

Ternyata yang terjadi sebaliknya, perlawanan Rakyat Kerinci begitu hebatnya hingga terjadi peperangan selama tiga bulan diPulau Tengah. Peperangan Pulau Tengah di bawah komando Depati Parbo memakan korban perempuan dan anak-anak yang begitu banyak setelah Belanda membakar habis Kampung tersebut. Tahun 1904 M, Kerinci takluk di bawah pemerintahan Belanda setelah kalah Perang dan Depati Parbo di Buang Ke Ternate

Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kerinci masuk ke dalam Karesidenan Jambi (1904-1921), kemudian berganti di bawah Karesidenan Sumatra's Westkust (1921-1942). Pada masa itu, Kerinci dijadikan wilayah setingkat onderafdeeling yang dinamakan Onderafdeeling Kerinci-Indrapura.

Setelah kemerdekaan, status administratifnya dijadikan Kabupaten Pesisir Selatan-Kerinci. Sedangkan Kerinci sendiri, diberi status daerah administratif setingkat kewedanaan.


sumber: sindonews.com

Halaman :

#Sejarah

Index

Berita Lainnya

Index